Liputan6.com, Jakarta CEO Lion Grup sekaligus Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Rusdi Kirana melayangkan somasi Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan karena dianggap mencemarkan nama baik terkait usulan penutupan Bandara Budiarto. Tujuannya agar pembangunan bandara Lebak berjalan mulus.
Menanggapi hal ini, Jonan bereaksi datar. Mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) itu dalam kesempatan di Jakarta, Selasa (17/11/2015), hanya menjawab singkat mengenai somasi dan pencemaran nama baik itu.
"Ya itu sudah benar," kata Jonan yang sempat membuat wartawan bingung. Saat ingin ditanyakan lebih lanjut, Jonan bergegas pergi meninggalkan kerumunan awak media untuk menuju mobil dinas.
Baca Juga
Jonan sebelumnya menolak usulan penutupan bandara Budiarto. Namun Jonan mengisyaratkan bahwa Lion Grup lah yang mengusulkan bandara Budiarto ditutup demi proyek tersebut.
Lion Grup memang berniat membangun infrastruktur bandara Lebak, Banten guna memperlancar transportasi barang dan penumpang.
"Saya tidak mau melawan selama itu atas nama perusahaan. Tapi ini pribadi," ucap Rusdi.
Advertisement
Kementerian Perhubungan melalui Dirjen Perhubungan Udara telah menandatangani surat keputusan Nomor AU101/3/15DRJU.DBU.2015 mengenai tidak memenuhi syaratnya pengembangan Bandara Lebak, Banten oleh Lion Group.
Direktur Kebandar Udaraan Kementerian Perhubungan, Agus Santoso menjelaskan tidak layaknya bandar udara Lebak untuk dikembangkan karena tid‎ak terpenuhinya syarat operasional yang diajukan oleh Lion Group dan beberapa mitranya.
‎"Dari argumentasi dan sekian kali rapat, diputuskan bahwa bandara ini tidak mungkin jika ditinjau dari Kelayakan lokasi bandar udar‎a," kata Agus.
Seentara itu, Direktur Navigasi Penerbangan Kementerian Perhubungan, Novie Riyanto menjelaskan lebih detail, aspek operasional bandara tersebut tidak layak karena ruang udara Bandara Lebak yang memotong beberapa ruang udara bandara yang berlokasi di dekatnya. (Fik/Ndw)