Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah industri makanan dan minuman (mamin) asal Indonesia rupanya telah mengembangkan sayapnya ke negara-negara ASEAN. Bukan sekedar mengekspor produk, industri-industrinya ini bahkan membangun pabrik di negara tersebut.
Ketua Gabungan Pengusaha‎ Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI), Adhi S Lukman mengatakan, para anggota GAPMMI telah merambah pasar di negara ASEAN dengan membangun pabrik di negara tersebut, salah satu negara tujuan investasinya yaitu Myanmar.
"Di Myanmar industri masih sedikit, industri tersebut malah jadi semacam primadona dan bukan hanya pabrik tapi membuka jalur distribusi dan mereka impor produk Indonesia," ujarnya seperti ditulis Sabtu, (9/1/2016).
Baca Juga
Selain Myanmar, negara tujuan investasi pengusaha mamin Indonesia yaitu Filipina. Beberapa industri lokal membeli atau mengakuisisi industri mamin yang ada di negara tersebut.
"Di Filipina pun demikian. Kita coba menjadi vehicle untuk produk Indonesia ke sana. Beberapa perusahaan mulai membeli perusahan di Singapura, Malaysia, Vietnam, untuk mengintergrasikan ASEAN sehingga hambatan yang bilang ekspor sulit itu terhapuskan karena kita punya kaki di negara tersebut. Malaysia dan Singapura juga melakukan hal yang sama," jelasnya.
Selain itu, sejumlah produk mamin Indonesia juga kini mulai merambah pangsa pasar sejumlah negara di ASEAN. Seperti di Myanmar, produk makanan ringan asal Indonesia mulai dijual di negara tersebut. Hal ini menunjukan industri mamin nasional juga mampu bersaing di negara lain.
‎"Myanmar itu snack, di Singapura dan Malaysia itu seperti bumbu dan bihun. Di Thailand itu permen. Itu produk Indonesia. Potensi pasar ASEAN besar, itu yang harus dimanfaatkan," kata dia.
Sementara dari sisi pesaing, menurut Adhi, Thailand menjadi pesaing terberat Indonesia‎ untuk produk mamin. Negara tersebut diakuinya sudah sangat maju dalam industri mamin. Hal tersebut tidak lepas dari campur tangan pemerintah Thailand yang menyiapkan infrastruktur dan zonasi bagi industri lokal.
Para pengusaha makanan dan minuman di Indonesia mengakui bahwa Thailand integrasi dari bahan baku hingga industri sangat bagus sekali. Pemerintahnya menyiapkan infrastruktur, cluster-cluster industri.
"Itu yang perlu kita pantau, misalnya cluster holtikultura, industrinya perkebunanya dibangun di sana. Di Indonesia seperti buah-buahannya sangat enak tapi tidak masuk skala ekonomis, tetapi hanya untuk konsumsi rumah tangga, kita belum terintergrasi. Perlu kerjsama, bukan hanya di pusat, tapi di daerah‎," tandasnya. (Dny/Gdn)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6