Liputan6.com, Jakarta - Dalam beberapa hari belakangan banyak masyarakat yang sering mendapati SPBU yang bertuliskan 'Premium Habis' atau 'Pertamax Habis'. Ini menjadi keresahan tersendiri mengingat beberapa waktu lalu harga BBM telah mengalami penurunan.Â
Menjawab keresahan masyarakat tersebut, PT Pertamina (Persero) mengungkapkan kelangkaan BBM di beberapa wilayah tersebut dikarenakan keinginan masyarakat untuk menggunakan kendaraan bermotor yang cukup tinggi setelah harga BBM mengalami penurunan.Â
"Setelah penurunan harga BBM per 5 Januari kemarin banyak masyarakat yang animonya tinggi membeli dengan harga baru‎," kata Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro di Jakarta, Senin (11/1/2016).
Wianda membantah kelangkaan BBM tersebut terjadi bukan karena Pertamina mengurangi pasokan di lapangan. Justru sebaliknya, setelah harga BBm turun, Pertamina menambah pasokan di lapangan.Â
selama ini Pertamina mendistribusikan BBM sekitar 79 ribu Kiloliter (KL) per hari, namun pasca harga BBM turun, Pertamina menambah pasokan menjadi 95 ribu KL per hari.
Baca Juga
Meski begitu, Wianda memastikan saat ini pola penyaluran sudah berangsur normal. Untuk itu dirinya memastikan kelangkaan BBM di masyarakat tidak akan terjadi lagi di beberapa hari ke depan.
Untuk membantu perseroan dalam melakukan pemantauan di lapangan. Masyarakat diminta aktif untuk melaporkan di SPBU wilayah mana BBM itu sulit‎ didapatkan. Ini agar perusahaan cepat meresponsnya.
‎"Kami tidak mendapatkan data langkanya itu dimana, saya selalu tanya, kasih tahu aku dong agennya dimana, namanya siapa, alamatnya dimana. Saya mau konfirmasi ke teman-teman supaya clear. Supaya saya bisa konfirmasi hasil cek saya dan satgas saya di lapangan ada berita seperti itu‎," papar Wianda.
Sebelumnya, BBM jenis Premium sempat menghilang di sejumlah kota di Sumatera Barat (Sumber). Salah satu warga Padang, Taufiq mengaku kesulitan mencari Premium. Setelah mencari ke belasan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Padang, dia akhirnya menyerah pada penjual bensin eceran dengan harga Rp 8.500 per liter.
"Terpaksa beli dengan harga mahal, setiap ke SPBU bensinnya habis semua. Kata petugasnya pasokan belum masuk, adanya cuma solar dan pertamax," ujar Taufiq saat dihubungi Liputan6.com.Â
Di Kota Padang dan beberapa daerah lainnya di Sumbar, mendadak kehilangan BBM jenis premium usai turun harga. "Saya sudah keliling Kabupaten Padangpariaman, tapi tidak ada SPBU yang menjual bensin, hanya solar dan pertamax," ujar Padli warga Lubuak Aluang, Kabupaten Padangpariaman.
Dari pantuan di beberapa daerah, lebih dari 50 persen dari SPBU yang ada di Sumbar tidak menjual BBM jenis bensin sejak pagi tadi. Untuk Kota Padang, SPBU yang mengalami kekosongan antara lain SPBU Indarung, Jati, Sawahan, Lubuk Buaya, Tabing dan Air Tawar. (Yas/Gdn)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6