Menperin Minta Jepang Buka Lebar Impor Barang dari RI

Selama ini, menurut Saleh, produk Indonesia masih sulit masuk pasar di Jepang.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 13 Jan 2016, 15:10 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2016, 15:10 WIB
20151126-Menteri Perindustrian Saleh Husin-JakartA
Menteri Perindustrian Saleh Husin saat mengikuti rapat dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (26/11/2015). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian Saleh Husin meminta kepada Jepang untuk lebih membuka pasar bagi produk-produk asal Indonesia. Selama ini, menurut Saleh, produk Indonesia masih sulit masuk pasar di Jepang.

Usai rapat koordinasi di kantor Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Saleh mengaku pembukaan pasar ini dilakukan sesuai dengan kerja sama ekonomi Indonesia-Jepang (IJEPA) yang disepakati sejak 2008‎.

"Selama ini Jepang saja yang untung, mereka masuk ke pasar Indonesia‎, sementara kita susah sekali masuk ke Jepang," tegas Saleh, Rabu (13/1/2016).

Saleh menambahkan, salah satu industri yang didorong untuk masuk ke pasar Jepang adalah sektor makanan dan minuman. Menurut Saleh, industri makanan dan minuman Indonesia sudah cukup maju dan mampu bersaing di pasar in‎ternasional.

"IJEPA ini sebenarnya sudah harus dikaji sejak 2013, tapi sampai sekarang belum dilakukan. Karena itu, kita akan dorong peningkatan keuntungan di kita," tegas Saleh.

‎Untuk mendukung hal itu, Saleh mengaku terus mengkaji beberapa kebijakan yang dapat dibuat untuk meningkatkan daya saing industri di Indonesia, selain dari kebijakan yang sudah ada sekarang.

Salah satu yang tengah diusahakan adalah pemberian keringanan mengenai biaya energi bagi para pelaku industri yang berorientasi ekspor, dan mampu memproduksi barang yang meningkatkan nilai tambah. (Yas/Zul)*

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya