18 BUMN Masih Merugi di 2015

Kementerian BUMN mencatat masih ada puluhan BUMN yang kinerjanya tidak memuaskan pada tahun lalu.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 19 Jan 2016, 21:40 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2016, 21:40 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan
(Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat masih ada puluhan BUMN yang kinerjanya tidak memuaskan pada tahun lalu.

Dari pencapaian Kementerian BUMN 2015, tercatat masih ada 18 perusahaan plat merah yang laporan keuangannya juga masih merah.

"BUMN rugi di 2015 semakin menurun, di 2014 ada 27 perusahaan yang rugi, sekarang tinggal 18 perusahaan," kata Menteri BUMN Rini Soemarno di kantornya, Selasa (19/1/2016).

Dijelaskan Rini, jika dilihat dari nilai total kerugian dari 18 perusahaan itu‎ yaitu mencapai Rp 5,8 triliun. Jumlah itu lebih baik jika dibandingkan kerugian 2014 sekitar Rp 10,2 triliun.



Seiring dengan meningkatnya ekonomi dan peran BUMN dalam mendukung pembangunan ekonomi Indonesia, diharapkan setiap tahun jumlah BUMN akan semakin menurun sehingga pada akhirnya tidak ada lagi BUMN yang merugi.

"Perusahaan yang merugi rata-rata masih itu-itu saja, seperti ya PT Shang Hyang Seri (Persero)‎ dan PT Pertani (Persero)," tambah Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Wahyu Kuncoro.

BUMN tersebut merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pangan. Diperkirakan, dengan komitmen Kementerian BUMN untuk menggerakkan BUMN pangan dalam membantu penciptaan swasembada pangan, akan membantu peningkatan kinerja BUMN-BUMN tersebut. (Yas/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya