Presiden Ingin Perbankan Suntik Modal untuk Kusrin Perakit TV

Presiden sedikit kaget bercampur bangga ada anak bangsa yang bisa merakit televisi dan laku di pasaran

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 25 Jan 2016, 17:59 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2016, 17:59 WIB
Diundang Jokowi, Kusrin Perakit TV Diminta Patenkan Mereknya
Kusrin adalah seorang perakit televisi asal Karanganyar, Jawa Tengah.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendukung kegiatan mrakit televisi yang dilakukan Muhammad Kusrin. Jokowi ingin perbankan memberikan bantuan suntikan modal bagi perakit televisi asal Karanganyar, Jawa Tengah tersebut.

Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, Presiden sedikit kaget bercampur bangga ada anak bangsa yang bisa merakit televisi dan laku di pasaran. Menurut Saleh, Presiden Jokowi sudah memantau kegiatan yang dilakukan oleh Kusrin.

"Beliau (Jokowi) begitu kagum Pak Kusrin bisa merakit televisi dengan kemasan yang bagus. Sudah seperti pabrikan, itu beliau cukup kaget melihat itu," tutur Saleh saat dihubungi Liputan6.com, Senin (25/1/2016).

Saleh mengatakan, selain itu juga Presiden meminta agar Kementerian Perindustrian memberikan fasilitas untuk mempatenkan merek dari televisi buatan pria 37 tahun itu. Hingga saat ini, ada 3 merek televisi yang diproduksi Kusrin yakni Maxreen, Veloz, dan Zener.

"Kami dari Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian akan membantu agar ini bisa dipercepat dipatenkan," katanya.

Jokowi ingin ada lebih banyak lagi industri kecil dan menengah yang memiliki kreativitas seperti Kusrin. Jokowi juga meminta agar Kusrin mengembangkan usahanya.

"Beliau juga minta agar nanti pihak perbankan dapat memerikan bantuan permodalan melalui kredit usaha rakyat (KUR) kepada Pak Kusrin," jelasnya.

Siang tadi, perakit televisi itu diundang Jokowi ke Istana Kepresidenan. Jokowi yang didampingi Saleh Husin ingin mengetahui secara langsung bagaimana bisnis televisi rakitan dari Muhammad Kusrin. (Zul/Gdn)

 

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya