Ini Jurusan Kuliah yang Dibutuhkan RI Supaya Seperti Korea

Indonesia perlu mengembangkan manufaktur, sehingga membutuhkan peran engineering sangat besar.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 02 Feb 2016, 10:00 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2016, 10:00 WIB
20151103-Menkeu Beberkan APBN 2016
Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro saat memberikan keterengan pers di Gedung Pajak, Jakarta, Selasa (3/11/2015). Dalam keterangan tersebut Menkeu menjelaskan perincian APBN 2016 yang telah disahkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro menyebut dua jurusan studi yang akan menjadi tulang punggung dan masa depan Indonesia. Jurusan tersebut adalah engineering (insinyur) dan science (ilmu pasti)‎. Kedua bidang ini dapat mengantarkan Indonesia sebagai negara maju.

"‎Bidang yang harus diperbanyak jumlahnya adalah engineering dan science. Ini masa depan kita," ucap Bambang saat acara Welcoming Alumni LPDP di Jakarta, Selasa (2/2/2016).

‎Indonesia, Bambang menuturkan, perlu jumlah insinyur dan alumnus dari ilmu pasti yang lebih banyak agar negara ini dapat menjadi negara industri mandiri dan kompetitif. Tujuannya, kata Bambang, agar Indonesia dapat berhasil melakukan transformasi dari negara yang mengandalkan komoditas ke pengembangan industri manufaktur.

 

"‎Ekonomi kita sedang mengalami transformasi karena dulu terbuai dengan harga komoditas. Jadi yang laku insinyur tambang. Sekarang harga minyak dan komoditas lain lagi turun. Kita perlu mengembangkan manufaktur, sehingga peran engineering dan science sangat besar," dia menjelaskan.

Bambang mengaku Indonesia perlu belajar dari Korea Selatan untuk menjadi negara industri. Negeri Gingseng ini mampu menunjukkan, meskipun tidak sekaya Indonesia dalam hal sumber daya alam, tetap bisa menjadi negara maju dengan mengandalkan industri dalam negeri.

"‎Lihat saja, industri di Korea maju pesat. Pabrik elektronik levelnya harus seperti Samsung. Apple saja kelabakan menghadapi Samsung. Kita butuh negara industri dengan dukungan sumber daya manusia. Kita ingin jadi Korea kedua," ucap Bambang. (Fik/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya