Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro menyebut dua jurusan studi yang akan menjadi tulang punggung dan masa depan Indonesia. Jurusan tersebut adalah engineering (insinyur) dan science (ilmu pasti)‎. Kedua bidang ini dapat mengantarkan Indonesia sebagai negara maju.
"‎Bidang yang harus diperbanyak jumlahnya adalah engineering dan science. Ini masa depan kita," ucap Bambang saat acara Welcoming Alumni LPDP di Jakarta, Selasa (2/2/2016).
Baca Juga
Oposisi Korea Selatan Ancam Makzulkan Presiden Sementara Han Duck-soo Terkait Penyelidikan Darurat Militer
Detail Hyundai Palisade 2025 Mulai Diungkap, Ada Versi ICE dan HybridÂ
Kaleidoskop 2024: Deretan Berita Menggemparkan Dunia, Pernikahan Sesama Jenis Menlu Australia hingga Darurat Militer Korsel
‎Indonesia, Bambang menuturkan, perlu jumlah insinyur dan alumnus dari ilmu pasti yang lebih banyak agar negara ini dapat menjadi negara industri mandiri dan kompetitif. Tujuannya, kata Bambang, agar Indonesia dapat berhasil melakukan transformasi dari negara yang mengandalkan komoditas ke pengembangan industri manufaktur.
Advertisement
Â
Baca Juga
"‎Ekonomi kita sedang mengalami transformasi karena dulu terbuai dengan harga komoditas. Jadi yang laku insinyur tambang. Sekarang harga minyak dan komoditas lain lagi turun. Kita perlu mengembangkan manufaktur, sehingga peran engineering dan science sangat besar," dia menjelaskan.
Bambang mengaku Indonesia perlu belajar dari Korea Selatan untuk menjadi negara industri. Negeri Gingseng ini mampu menunjukkan, meskipun tidak sekaya Indonesia dalam hal sumber daya alam, tetap bisa menjadi negara maju dengan mengandalkan industri dalam negeri.
"‎Lihat saja, industri di Korea maju pesat. Pabrik elektronik levelnya harus seperti Samsung. Apple saja kelabakan menghadapi Samsung. Kita butuh negara industri dengan dukungan sumber daya manusia. Kita ingin jadi Korea kedua," ucap Bambang. (Fik/Ahm)