Raillink Targetkan Pembangunan Kereta Bandara di Kota Besar

Kereta api bandara dari Jakarta menuju Bandara Soekarno Hatta dapat beroperasi pada semester I 2017.

oleh Reza Efendi diperbarui 03 Feb 2016, 20:36 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2016, 20:36 WIB
20160120- Proyek Kereta Tujuan Bandara Soekarno-Hatta-Jakarta-Faisal R Syam
Pekerja sedang menyelesaikan proyek pembangunan perlintasan kereta api Jurusan Tangerang-Bandara Soeta, Jakarta, Rabu (20/1/2016). Proyek tersebut dikabarkan memakan biaya hingga Rp.2,7 T (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Medan - Perusahaan hasil kerja sama antara PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) dengan PT Angkasa Pura II, yaitu PT Raillink memiliki target pembangunan kereta api bandara di seluruh bandara besar yang ada di Indonesia. Saat ini, perseroan fokus melakukan pengerjaan di Jakarta.

Direktur Utama PT Railink, Heru Kuswanto mengatakan kereta api bandara dari Jakarta menuju Bandara Soekarno Hatta mulai pengerjaan. Paling lambat semester I 2017 dapat beroperasi.

"Sesuai amanah dari presiden, paling lambat semester satu 2017 sudah beroperasi," kata Heru di Medan, Rabu (3/2/2016).

Ia menuturkan, target Februari mendatang untuk masalah tanah sudah selesai. Railink juga fokus menyiapkan pengadaan dan mendatangkan rel yang akan menggunakan teknologi dari Swedia. "Saat ini sudah berjalan lebih kurang 60 persen," tutur Heru.

Heru menerangkan, kapasitas yang disiapkan untuk kereta api bandara di Jakarta sekitar 33.700 kursi. Dengan rincian satu train set isinya terdiri dari enam unit yang kapasitas 272 set, atau tempat duduk dan 124 trip satu harinya.

"Okupansi kereta api bandara Jakarta-Soetta Kami targetkan 60 persen untuk okupansi kereta api bandara Jakarta-Soetta," ujarnya.

Mengenai perkembangan kereta api bandara di Medan, Heru menuturkan mengalami kenaikan yang cukup signifikan, dan masih butuh waktu. Ia menuturkan, hal ini dikarenakan masyarakat Medan masih kuat dengan budaya antar dan jemput langsung.

"Di Medan penumpang didominasi pebisnis atau orang yang akan melakukan perjalanan bisnis dan tugas luar kota," ujar Heru.

Ke depannya Railink melakukan peningkatan dari sisi penguatan produk. Salah satunya untuk waktu tempuh yang saat ini paling cepat ke bandara itu 30 menit, diusahakan 20 hingga 25 menit. Kemudian headway yang saat ini sekitar 60 menit akan dipangkas hingga 30 menit.

"Dengan adanya double track nanti, bisa menambah frekuensi per 30 menit akan memungkinkan. Sekitar Juli, double track dari Kualanamu sampai Bandar Kalifah sudah bisa dioperasikan, 2017 target sudah selesai," ucap Heru.

Selain Jakarta-Soeta, Railink juga sedang mempersiapkan pembangunan kereta api bandara di beberapa kota yang ada di Indonesia. Sedang dalam persiapan adalah Palembang, Padang dan Yogyakarta. "Untuk Yogya masih dalam pembahasan lebih lanjut," tutur Heru. (Reza Perdana/Ahm)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya