Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mulai lebih optimistis memandang pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2016. Hal itu dibuktikan dengan kembali direvisinya target atau perkiraan pertumbuhan ekonomi menjadi lebih tinggi.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan, BI sebelumnya memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2016 sebesar 5,3 persen, kini lebih optimistis menjadi di 5,4 persen.
DijelaskanPerry, meningkatnya optimisme BI terhadap pertumbuhan ekonomi RI ini dikarenakan berbagai faktor fundamental yang semakin baik dan gejolak ekonomi global yang mulai mereda.
Baca Juga
"Respon kebijakan fiskal dan makro prudensial, ditambah dengan diperlonggarnya GWM (Giro Wajib Minimum) primer akan turut memperbaiki prospek pertumbuhan ekonomi kita," kata Perry di Gedung Bank Indonesia, Kamis (18/2/2016).
Namun demikian dalam rapat dengar pendapat dengan DPR RI mengenai pembahasan Aanggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP) yang akan dilakukan di bulan Mei, BI masih berpegang pada kisaran pertumbuhan ekonomi di 5,2 persen hingga 5,6 persen.
Sementara itu Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo mengatakan peningkatan pertumbuhan ekonomi tersebut juga tidak terlepas dari pengaruh eksternal seperti ekonomi China yang melambat, kelanjutan Dana Murah di Eropa, dan Jepang menerapkan suku bunga yan‎g negatif.
Dengan berbagai pengaruh eksternal tersebut Agus mencatat modal asing, pasar saham, pasar obligasi dan pasar Surat Berharga Negara (SBN) semua 'menghijau'.
"Kalau dibandingkan tahun lalu, itu yang positif hanya Surat Berharga Negara (SBN), sementara yang lain masih merah, kalau selama dua bulan ini, hijau semua, ini tanda yang positif," papar Agus. (Yas/Gdn)