Strategi Dirjen Pajak Baru Dongkrak Setoran Pajak

Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi telah menyusun strategi mendongkrak penerimaan pajak yang ditargetkan Rp 1.360,2 triliun.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 01 Mar 2016, 20:10 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2016, 20:10 WIB
Ilustrasi Pajak (3)
Ilustrasi Pajak (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Kementerian Keuangan, Ken Dwijugiasteadi telah menyusun strategi mendongkrak penerimaan pajak yang ditargetkan Rp 1.360,2 triliun di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016.

Sesuai arahan Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro, Dirjen Pajak akan memperbaiki penerimaan dan kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP).  Menurut Ken, Ditjen Pajak akan mengupayakan langkah ekstensifikasi pajak dengan menambah basis WP OP.

Dari datanya, jumlah masyarakat kelas menengah ke atas mencapai 129 juta jiwa, namun yang terdaftar sebagai WP dan mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) baru 27 juta orang.


"Nah selisihnya kurang lebih 100 juta orang. Jadi kita akan permudah orang bayar pajak, di mesin ATM juga bisa. Bikin NPWP tidak sulit nanti kita akan pakai gadget," ujar Ken usai Upacara Pelantikan di kantor Kemenkeu, Jakarta, Selasa (1/3/2016).

Katanya, Ditjen Pajak sudah memiliki aplikasi geotagging yang akan memudahkan petugas pajak mengidentifikasi potensi pajak di suatu tempat.

Jika sudah terdata potensi wajib pajak ini, sambung Ken, Ditjen Pajak akan memberikan surat imbauan dan diberikan waktu segera menyetor pajak.

"Jadi mengajak semua masyarakat sadar dan peduli pajak. Kalau sudah sadar, dia akan peduli dan pasti bayar. Kemudian gotong royong. Yang penting keadilan," jelas Ken.

Diakuinya, Ditjen Pajak pun sudah siap dengan implementasi keterbukaan data nasabah perbankan untuk kepentingan pajak pada 2017 mendatang.

"Kita sudah siap. Caranya kalau kita dapat info dari bank, kita lihat sekian. Kok beda ya sama yang di Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan. Lalu kita panggil saja," terangnya. (Fik/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya