JK Sebut Negara Akan Jatuh Bila Tak Ada Pemerataan Ekonomi

Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai seluruh lembaga keuangan di Indonesia harus memiliki kebijakan yang mendukung pemerataan ekonomi.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 15 Mar 2016, 14:10 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2016, 14:10 WIB
20150818-Wapres JK Hadiri Peringatan Hari Konstitusi di Gedung MPR-Jakarta
Wapres Jusuf Kalla (JK) memberi sambutan pada peringatan Hari Konstitusi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/8). Dalam kesempatan itu, JK juga membuka grand final lomba cerdas cermat yang diselenggarakan MPR. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai seluruh lembaga keuangan di Indonesia harus memiliki kebijakan yang mendukung pemerataan ekonomi. Dengan cara ini, seluruh lapisan masyarakat hingga ke daerah terpencil dapat menikmati dari perbaikan ekonomi.

Pasalnya, menurut JK pemerataan ekonomi jauh lebih penting dibanding pertumbuhan itu sendiri.

"Tidak ada negara jatuh kalau pertumbuhannya kurang, tapi bisa jatuh kalau tidak ada pemerataan," ujar JK pada sambutan Peluncuran Pusat Pengembangan Keuangan Mikro dan Inklusi OJK di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (15/3/2016).

 

Saat ini yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi seluruh lembaga keuangan di Indonesia adalah bagaimana pertumbuhan ekonomi dapat dirasakan oleh semua masyarakat. Pemerataan ini bisa dilakukan dengan memberi kredit bunga rendah pada usaha mikro.

"Fungsi kredit mikro dan keuangan inklusif adalah gerakan bersama. Saat ekonomi melambat justru harus dibarengi dengan stimulus ekonomi. Saat krisis 1998, yang kembali lagi adalah usaha mikro dan banyak mempekerjakan orang. Tapi, jangan hanya bekerja saat krisis, tapi sekarang agar bisa memberi azas keadilan," imbuh JK.

Indonesia memang tidak bisa disebut baru dalam hal pemulihan ekonomi. Hanya saja, sistem lama yang ada harus diperbarui mengikuti perkembangan dan kebutuhan zaman.

"Hiduplah dari menanam pohon bukan hanya memetik. Fungsi OJK, BI, dan lembaga keuangan harus seperi itu bagaimana hidup dari pertumbuhan ekonomi bukan pertumbuhan ekonomi yang memakan kita," pungkas JK. 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya