Liputan6.com, Jakarta - Upaya pemerintah mendatangkan sapi dari Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui kapal khusus pengangkut sapi belum memberikan dampak yang besar pada ketersediaan sapi di ibu kota. Akibatnya, harga daging sapi di ibu kota juga belum bisa melandai.
Direktur Utama PD Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusuma mengatakan kebutuhan daging di pasar tradisional di DKI Jakarta mencapai 650 ekor hingga 750 ekor per hari. Dari jumlah tersebut, mayoritas dipenuhi dari impor yaitu sebesar 97 persen. Sedangkan yang dipasok dari sapi lokal hanya 3 persen.
Baca Juga
"Kebutuhan daging H-3 menjelang puasa dan H-7 jelang Idul Fitri naik 30 persen atau sebesar 845 ekor per hari," ujarnya di Jakarta, Rabu (30/3/2016).
Pengadaan sapi dari Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menggunakan kapal khusus pun dinilai tidak bisa mengantisipasi lonjakan harga jelang bulan Ramadan dan Idul Fitri. Hingga saat ini Dharma Jaya baru melakukan pengiriman sapi dari NTT sebanyak lima kali dengan jumlah 150 ekor per minggu.
"Sapi yang dibawa dari NTT itu sudah trip kelima. Setiap minggu 150 ekor. Itu sudah berada di kandang Dharma Jaya, tapi kami sulit jual di pasar kami sendiri," kata dia.
Dengan demikian, ujar Marina, pengiriman sapi dari NTT hingga Idul Fitri hanya sebanyak 2.000 ekor atau sekitar 5 persen dari total suplai. Angka ini jauh dari angka kecukupan untuk memenuhi kebutuhan saat Ramadan dan Idul Fitri.
"Jangan sekali-sekali katakan cukup hanya dengan sapi lokal, di pasar 97 persen di-support impor. Kami belum mampu. Kami jual ini supaya masyarakat tahu ada sapi lokal. Harga yang kami jual hari ini Rp 95-99 ribu untuk paha depan dan paha belakang," ucap dia. (Dny/Gdn)
Advertisement