Ini Alasan Arifin Panigoro Ingin Akuisisi Newmont

Arifin Panigoro mengatakan kepastian rencana akuisisi Newmont akan diumumkan dalam waktu dekat.

oleh Septian Deny diperbarui 05 Apr 2016, 13:22 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2016, 13:22 WIB
Ilustrasi Tambang Newmont (3)
Ilustrasi Tambang Newmont

Liputan6.com, Jakarta - Pimpinan Medco Energi Internasional Tbk Arifin Panigoro memberi sinyal akan mengakuisisi PT Newmont Nusa Tenggara (NTT). Proses akuisisi tersebut diperkirakan akan berlangsung dalam waktu dekat.

Arifin mengatakan, kepastian perihal rencana tersebut akan diumumkan dalam waktu dekat. "Tunggu pengumumannya. Pokoknya diambil‎ alih seluruhnya. Ya direstrukturi semua. Tenang saja nggak lama lagi (diumumkan). Saya kira minggu ini," ujar dia di Jakarta, Selasa (5/4/2016).

Arifin mengaku, salah satu alasan pihaknya ingin mengakuisisi Newmont, sebagai upaya pengembangan perusahaan. Selama ini Medco bergerak di bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi.

Medco juga mempunyai industri hilir yang memproduksi elpiji, distribusi bahan bakar diesel dan pembangkit tenaga listrik.


"Diversifikasi. Saya kira baik diversifikasi, karena minyak itu baru oke 2-3 tahun lagi. Lama. Kalau kita hanya rely on minyak saja berat menahannya. Kalau 2015 ini US$ 160 juta kita jeblok. Dua tahun lagi begitu ya bubar perusahaan," ungkap dia.

Oleh sebab itu, menurut dia, sangat penting bagi perusahaan untuk menambah lini bisnis. Bahkan untuk merealisasikan hal ini, Arifin mengaku tidak segan membangun pabrik pemurnian (smelter) seperti yang telah diatur pemerintah.

"Emas relatif stabil. Kalaupun turun tapi enggak sejeblok komoditi kayak batu bara. (Smelter) Itu harus. Itu kita sudah janji," tandas dia.

Dia mengungkapkan, dana untuk akuisisi tersebut berasal dari pinjaman perbankan. PT Bank Mandiri Tbk disebut sebagai salah satu bank yang akan memberikan pinjaman. Namun saat ditanya berapa besar nilai pinjamannya, Arifin memilih untuk bungkam. "Tunggu berapa hari lagi, nanti saya undang semua," kata dia.

Menurut Arifin, rencana ini telah dilaporkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Orang nomor 1 di Indonesia itu pun disebut telah merestui akuisisi ini.

"(Bertemu Presiden Jokowi) Lapor saja bahwa ini sudah hampir selesai. (Pak Jokowi merestui?) Oh iya ini kan kemampuan nasional, tentu dia bantu," jelas dia.(Dny/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya