Tarif Turun, Organda Ingin Masyarakat Beralih Pakai Angkutan Umum

Setelah angkutan umum, pengusaha juga akan menurunkan tarif taksi di Jakarta terhitung 16 April mendatang.

oleh Septian Deny diperbarui 11 Apr 2016, 17:01 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2016, 17:01 WIB
20151117-Dinas Perhubungan DKI Tunda Sanksi untuk Angkot yang Tidak Tutup Pintu
Puluhan mikrolet mengantre menunggu penumpang di Terminal Kampung Melayu, JakartaTimur, Selasa (17/11). Dinas Perhubungan DKI Jakarta menunda penerapan sanksi bagi angkutan umum yang tidak menutup pintu saat berjalan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Organisasi Angkutan Daerah (Organda) berharap penurunan tarif angkutan umum dan taksi mampu mendorong minat masyarakat untuk menggunakan transportasi umum.

Setelah angkutan umum, pengusaha juga akan menurunkan tarif taksi di Jakarta terhitung 16 April mendatang. Tarif taksi diturunkan Rp 1.000, dengan besaran saat membuka pintu Rp 6.500 dan per kilometer menjadi Rp 3.500.

Ketua Umum DPP Organda Andrianto Djokosoetono mengatakan, dengan penurunan tarif t‎ersebut diharapkan masyarakat bisa mendapatkan angkutan publik berbiaya murah.

Kemudian dia berharap pemerintah mendukung dengan mengeluarkan kebijakan yang fokus untuk mengurangi kemacetan. Langkah tersebut dinilai akan lebih mengurangi biaya operasional angkutan umum.

"Yang penting bagi angkutan umum adalah berkurangnya kemacetan di jalan karena faktor itu yang sangat berpengaruh di biaya," kata dia kepada Liputan6.com, Senin (11/4/2016).


Saat ini, pemerintah tengah melakukan uji coba penghapusan  jalur 3 ini 1 yang dikhawatirkan justru menambah kemacetan di Jakarta.

Andri meyakini pemerintah akan mengeluarkan kebijakan lain yang lebih efektif untuk mengurangi kemacetan.

‎"Menurut Organda pemerintah akan terus mendukung angkutan umum. Kalau 3 in1 hanya sementara dilakukan pencabutan karena akan dilihat efeknya. Kebijakan lainnya akan ada sebagai pengganti 3 in1," ungkap dia.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya mulai melakukan uji coba penghapusan jalur 3 in 1 pada Selasa (5/4/2016).

Kepala Subdirektorat Bina dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto menyatakan, terjadi peningkatan volume kendaraan di beberapa jalan utama Ibu Kota di hari pertama uji coba ini. "Ada peningkatan arus lalu lintas akses dan objek lokasi 3 in 1," kata Budiyanto.

Berdasar pantauan di lapangan, penumpukan kendaraan terjadi di Jalan Semanggi yang menjadi titik temu kendaraan dari Slipi dan Pancoran yang hendak ke kawasan Sudirman-Thamrin.

"Pemantauan saya tadi dari Slipi mengarah Semanggi dan Pancoran mengarah Semanggi ada peningkatan volume arus lalin (lalu lintas)," ujar Budiyanto.(Dny/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya