Ambil Alih INKA, KAI Ingin Jadi Perusahaan Kereta Jawara di ASEAN

Akuisisi INKA oleh KAI untuk mendukung efisiensi dan peningkatan daya saing industri perkeretaapian Indonesia.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 03 Mei 2016, 19:14 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2016, 19:14 WIB
PT KAI Tambah Tiket Kereta Api Tambahan untuk 15 Kereta Ini
15 kereta ini ditambahkan oleh PT KAI dalam rangka menyambut hari raya Idul Fitri.

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan mengambil alih PT Industri Kereta Api / INKA (Persero)‎. Rencana pengambil alihan tersebut sudah tertuang dalam rencana strategis Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).  Langkah akuisisi ini dilakukan untuk mendukung efisiensi dan peningkatan daya saing industri perkeretaapian Indonesia.

Direktur Utama KAI Edi Sukmoro mengakui, dalam beberapa diskusi yang pernah ia hadiri dengan Kementerian BUMN, memang KAI sangat mendukung rencana akuisisi tersebut.‎

"Beberapa diskusi lalu, pernah membicarakan hal ini, dan saya menyuarakan itu juga," kata Edi saat berbincang dengan wartawan di Kementerian BUMN, Selasa (3/5/2016).

Dengan diambil alihnya INKA oleh KAI, Edi memiliki cita-cita untuk menjadikan KAI sebagai perusahaan perkeretaapian nomer satu di ASEAN. Peluang ini sangat memungkinkan mengingat hanya Indonesia merupakan satu-satunya negara di ASEAN yang mampu memproduksi kereta‎.

Negara-negara ASEAN seperti Vietnam dan Myanmar menjadi negara yang memiliki peluang yang cukup bagus untuk melebarkan sayap KAI jika nantinya INKA benar-benar diamanahkan di bawah KAI.

"Saya ingin langsung di booster waja sehingga bisa jadi nomor wahid, kita bisa buat pabrik sendiri.‎ Kalau saya pribadi, saya akan lari ke pasar Asean di samping domestik di mana kebutuhan kereta di serahkan ke INKA," papar Edi.

Namun demikian, dirinya masih menyerahkan rencana tersebut kepada pemegang saham dalam hal ini Menteri BUMN Rini Soemarno. Selagi hal itu untuk memajukan industri perkeretaapian Indonesia, Edi mengaku siap mendukungnya. (Yas/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya