Liputan6.com, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi/SKK Migas telah menyetujui 18 rencana pengembangan lapangan minyak dan gas bumi (migas). Total nilai investasi 18 proyek tersebut diperkirakan mencapai Rp 19,5 triliun.
Kepala Humas SKK Migas Taslim Z. Yunus mengatakan, rencana pengembangan 18 lapangan migas ini diajukan oleh empat perusahaan kontraktor kerja sama (KKS) antara lain PT Pertamina EP, PT Chevron Pacific Indonesia, PetroChina International Jabung dan PHE Nunukan Company selama periode Januari-April 2016.
"Total investasinya diperkirakan sebesar US$ 1,496 miliar atau sekitar Rp 19,5 triliun," ujar Taslim di Jakarta, Minggu (8/5).
Advertisement
Rencana pengembangan lapangan tersebut meliputi plan of development (PoD), plan of further development (PoFD), dan put on production (PoP). Pengembangan lapangan-lapangan tersebut mulai berproduksi (onstream) bervariasi antara tahun 2016 hingga 2020.
Baca Juga
Taslim mengungkapkan, dari 18 proyek tersebut, sebanyak 16 lapangan berada di wilayah Barat, sisanya di wilayah Timur. Hal ini menunjukkan di wilayah Timur masih belum banyak dilakukan kegiatan. "Padahal, potensi di Timur sangat besar," lanjut dia.
SKK Migas mengestimasi kumulatif produksi minyak dan kondensat dari ke-18 pengembangan lapangan itu sebesar 45 juta barel. Sementara, produksi gas bumi diperkirakan sebanyak 271 miliar kaki kubik (BCF).
Taslim menuturkan, akumulasi penerimaan negara dari produksi migas lapangan-lapangan tersebut mencapai US$ 3,015 miliar atau Rp 39,2 triliun. Jumlah tersebut tidak termasuk dampak berganda (multiplier effect) terhadap perekonomian yang muncul karena proyek-proyek itu. "Porsi bagian negara dari penerimaan bruto rata-rata lebih dari 60 persen," kata dia.
Taslim juga menyatakan, SKK Migas terus berupaya mempercepat persetujuan-persetujuan yang menjadi kewenangannya. Di tengah rendah harga minyak dunia, SKK Migas mendorong kontraktor kontrak kerja sama (Kontraktor KKS) untuk melakukan efisiensi  dengan menjadikan kegiatan penambahan cadangan dan produksi migas sebagai prioritas.
Berikut daftar pengembangan lapangan migas yang dikerjakan empat perusahaan kontraktor KKS:
1. PT Pertamia EP: Lapangan Muara Tanjung Una, Sumur Pondok Mulia (PDL-01) dan Kuala Simpang Barat.
2. PT Chevron Pacific Indonesia: Lapangan Minas Phase 2, Lapangan Candi, Lapangan Pematang, Lapangan Pungut, Lapangan Pager, Lapangan ubi, Lapangan Benar, Lapangan Minas Phase 3, Lapangan Kokoh, Lapangan Pinang, Lapangan Puncak, Lapangan Kotabatak Phase 3 dan Lapangan Menggala North.
3. PetroChina International Jabung: Lapangan NEB-UTAF dan Sabar
4. PHE Nunukan Company:
Lapangan Badik dan West Badik
Â
(Dny/Ahm)