Bulog Beli 40 Ton Bawang Merah pada Tahap I

Pasokan bawang merah akan didistribusikan ke pasar di Jakarta dan daerah lain yang membutuhkan.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 11 Mei 2016, 19:44 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2016, 19:44 WIB
20160308-Bawang-Merah-Jakarta-AY
Harga bawang merah mengalami kenaikan hingga 40 persen. kenaikan harga hingga Rp 45 ribu per kg yang sebelumnya seharga Rp30 ribu per kg di Pasar Kramatjati, Jakarta, Selasa (8/3). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Perum Bulog akan segera membeli 40 ton bawang merah dari Brebes. Jumlah tersebut sangat kecil dari target 23 ribu ton untuk di periode Mei 2016 sehingga akan menyulitkan penurunan harga jual bawang merah.

Direktur Utama Bulog, Djarot Kusumayakti mengungkapkan pihaknya selalu siap membeli atau menyerap bawang merah dari petani lokal untuk dilempar ke pasar.

"Kalau ada yang jual, Bulog siap membeli. Tapi masalahnya kami belum lakukan serapan hari ini, belum ketemu yang pas dan cocok," ucap dia saat ditemui di kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (11/5/2016).

Perwakilan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini akan segera berangkat ke Brebes untuk menyerap bawang merah petani lokal. Pasokan bawang merah itu didistribusikan ke pasar-pasar di Jakarta dan daerah lain yang membutuhkan.

Djarot mengaku, Bulog akan membeli 40 ton bawang merah dari Brebes guna menambah stok di dalam negeri. Jumlah tersebut lebih rendah dari yang sebelumnya diproyeksikan sebanyak 23 ribu ton, khusus di Mei saja. Angka itu sangat kecil dan diyakini tidak akan berpengaruh ke harga jual.

"Mulai malam ini ada 40 ton bawang merah di Brebes. Kita akan distribusikan ke Jakarta, sebagian di bawa ke caringin Jawa Barat dan Cibitung. Memang iya (tidak berpengaruh). Tapi ini baru tahap I dan akan terus bergerak ke banyak lokasi," ujar dia.

Djarot menuturkan, perusahaan membeli bawang merah dari petani dengan harga sekitar Rp 22 ribu per kilogram (kg).

Dengan begitu, Bulog akan kembali menjual bawang merah seharga Rp 25 ribu sampai Rp 26 ribu per Kg di tingkat pasar atau konsumen dengan memperhitungkan ongkos transportasi dan biaya penyusutan.

"Saya hanya pesan ke teman-teman, jangan beli barang yang merugikan petani. Kalau petani harga pokoknya Rp 25 ribu, lalu kita beli Rp 20 ribu, itu namanya menzolimi," tutur dia.

Bahkan Djarot mengatakan akan membeli berapapun harga bawang merah di tingkat petani karena belum ada aturan harga maksimum.

"Kalau harga jual di petani Rp 30 ribu, maka tugas teman-teman di Bulog untuk menjual harga Rp 30 ribu di pasar tujuan. Karena fungsi kita memperpendek rantai distribusi," jelas dia.

Soal optimistis Kementerian Pertanian, ada pasokan bawang 1.000 ton di periode Mei dan harga jual bawang merah bisa turun menjadi Rp 25 ribu, Djarot tidak meyakini itu.

"Mungkin saja benar, tapi saya belum menganalisis harga sampai ke sana. Yang penting kita beli dengan harga yang tidak merugikan petani, tapi menjual dengan harga yang konsumen masih bisa beli. Kita harus hati-hati karena ini mau panen juga," kata Djarot. (Fik/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya