Ruas Pipa Gersem Bakal Pasok Kebutuhan Gas Bumi di Jawa

Indonesia harus mengejar ketertinggalan dalam bidang infrastruktur migas, khususnya gas bumi.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 13 Mei 2016, 20:36 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2016, 20:36 WIB
20151028-Pertagas Niaga Serius Garap Potensi Pasar Ritel LNG-Kaltim
Petugas melakukan pengisian LNG dari Plant 26 di area kilang LNG Badak, Kaltim, Rabu (28/10). Pertagas terus melakukan terobosan dalam bisnis LNG yaitu dengan menggarap potensi pasar ritel LNG di Kalimantan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Gas (Pertagas) membangun pipa gas open access ruas Gresik-Semarang (Gresem) sepanjang 267 kilometer (km). Jaringan pipa gas ini akan menyambungkan sumber dan daerah pengguna gas di Pulau Jawa.

‎Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) I Gusti Nyoman Wiratmaja mengatakan, Indonesia harus mengejar ketertinggalan dalam bidang infrastruktur migas, khususnya gas bumi.

Untuk itu diperlukan pembangunan infrastruktur yang masif untuk mengejar ketertinggalan tersebut. "Karena ke depan gas akan menjadi energi yang dipakai dimana-mana," kata dia di Jakarta, Jumat (13/5/2016).

Salah satu sektor yang membutuhkan pasokan gas cukup besar adalah pembangkit listrik. Terutama dengan adanya program 35 ribu Mega Watt (MW) listrik yang sudah dicanangkan pemerintah. Kebutuhan pasokan gas dari program ini mencapai 20 persen.

"Jadi bisa dibayangkan akan terus meningkatnya kebutuhan gas ke depannya," dia menjelaskan.

Tak hanya untuk sektor kelistrikan, pembangunan infrastruktur gas juga diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pabrik pupuk dan berbagai industri lain yang saat ini mulai banyak beralih dari Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) BBG. Termasuk juga gas untuk rumah tangga yang dibutuhkan masyarakat.

Menurut dia, pembangunan infrastruktur gas, sangat penting lantaran mampu memicu pertumbuhan ekonomi yang merata. Dia berharap pembangunan ruas Gresem ini bisa segera terwujud lantaran bakal menjadi urat nadi infrastruktur gas di utara Pulau Jawa.

Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis PT Pertamina Gas Indra Setyawati melanjutkan, pihaknya akan terus memprioritaskan pembangunan infrastruktur gas guna ikut berkontribusi dalam menjaga ketahanan energi nasional.

"Pembangunan ruas pipa gas open access Gresik–Semarang ini bentuk kesungguhan kami, dan terus kami genjot pembangunannya," ujar Indra.

Ruas pipa gas Gresem merupakan salah satu dari tiga ruas yang dilelang oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) pada 2006. Ruas pipa transmisi gas baru ini dibangun sebagai jaminan penyediaan gas sepanjang pulau Jawa secara berkelanjutan.

Pipa gas open access Gresik–Semarang dibangun Pertagas sepanjang 267 km dengan kapasitas maksimal 500 MMSCFD dan diameter pipa sebesar 28 inchi. Dari sisi pasokan gas sendiri akan disuplai dari gas excess Jawa Timur yang berpotensi berasal dari alokasi Husky CNOOC Madura Limited dan Blok Cepu serta lapangan lainnya mulai tahun mulai 2017.

Saat ini pembangunan ruas pipa Gresik-Semarang yang meliputi EPC (engineering, procurement and construction) ini telah mencapai lebih dari 75 persen ditargetkan selesai pada kuartal pertama pada 2017. (Pew/Nrm)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya