Warga RI Tak Boros Listrik Bikin Hemat Anggaran Rp 43 Triliun

Agar program gerakan potong 10 persen berhasil maka perilaku masyarakat juga harus berubah.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 15 Mei 2016, 10:00 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2016, 10:00 WIB
20160504-Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said-Jakarta
Menteri ESDM, Sudirman Said saat berkunjung dan menjadi narasumber untuk Liputan6 di SCTV Tower, Jakarta, Rabu (4/5).(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerakan potong 10 persen yang merupakan kampanye menghemat energi listrik mampu membuat penghematan Rp 43 triliun.

Menteri ESDM Sudirman Said menuturkan gerakan potong 10 persen merupakan salah satu langkah pemerintah mendorong masyarakat untuk hemat energi terutama listrik. Agar program gerakan potong 10 persen itu berhasil maka perilaku masyarakat juga harus berubah salah satunya dengan memasang alat listrik hemat energi.

Selain itu, Kementerian ESDM akan terus mendorong kampanye gerakan potong 10 persen. Sudirman menuturkan, program gerakan potong 10 persen akan berjalan di 20 kota di Indonesia yang akan diikuti oleh masyarakat termasuk guru dan pemuda.

"Kampanyekan terus menerus. Kebiasaan matikan lampu, cabut saklar yang tidak perlu, ketemunya 10 persen. Itu besar sekali. Kalau diukur bangun listrik bangun 35.000 MW nilainya Rp 43 triliun. Kalau disamakan fasilitas produksinya minyak 10 persen sama seperti fasilitas Cepu," ujar Sudirman saat acara Aksi Bersama Menteri ESDM untuk Gerakan Potong 10 Persen, Minggu (15/5/2016).

Sudirman menargetkan agar masyarakat tak boros konsumsi listrik. Dengan menghemat listrik Sudirman menuturkan juga membantu pemerataan penyaluran listrik di Indonesia Timur.

"Sementara di timur banyak daerah kurang listrik. Daerah yang mampu jangan boros karena bisa buat bangun listrik di Indonesia Timur," tutur Sudirman. (Fik/Ahm)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya