Anak Usaha Pertamina Cari Cadangan Migas di Papua Barat

Anak perusahaan PT Pertamina (Persero) ini mencari cadangan minyak di provinsi Papua Barat

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 19 Mei 2016, 15:45 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2016, 15:45 WIB
Ilustrasi Harga Minyak
Ilustrasi Harga Minyak

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina EP melakukan pemetaan bawah permukaan bumi atau yang biasa dikenal dengan istilah seismic di wilayah timur Indonesia. Anak perusahaan PT Pertamina (Persero) ini mencari cadangan minyak di provinsi Papua Barat.

Public Relation Manager PT Pertamina EP Muhammad Baron ‎mengatakan, program pemetaan yang diberi nama Seismik 2D Kupalanda inin dimulai pada Desember 2015 dan akan selesai pada Agustus tahun ini. Program ini telah disetujui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas bumi (SKK Migas) sejak 2012, dimulai pada Desember 2015 dan direncanakan berakhir pada Agustus 2016.

“Seismic terakhir yang dilaksanakan oleh PT Pertamina EP di Papua dilakukan sekitar tahun 1998," kata Baron, di Jakarta, Kamis (19/5/2016).

Seismic tersebut memiliki total panjang lintasan sepanjang 431 Kilo meter (Km), mencakup dua Kabupaten yaitu Kabupaten Sorong Selatan yang masuk ke wilayah Distrik Kokoda dan Kabupaten Teluk Bintuni yang terdiri dari empat Distrik yaitu, Distrik Kamundan, Distrik Wiriagar, Distrik Tomu dan Distrik Aranday.

Lokasi area operasi Seismik 2D Kupalanda, merupakan area dataran rendah dengan vegetasi rawa sagu di sebelah selatan hutan dan hutan tropis di wilayah utara dengan kontur perbukitan. Area survei juga dilintasi oleh 3 sungai besar yaitu Sungai Kamundan, Sungai Wiriagar dan Sungai Arandai.

“Ditinjau dari kondisi permukaan operasi, strukturnya adalah sebagian besar berupa lumpur bercampur pasir dengan beberapa lokasi berupa tanah gambut khas hutan hujan tropis”, tambah Baron.

Kegiatan seismic ini melibatkan kurang lebih 1.100 orang, yang mana 70 persen merupakan masyarakat lokal Papua, dengan jam kerja selamat telah mencapai 617.920 jam per tanggal 17 Mei 2016.

“Melihat medan operasi yang cukup berat dengan tidak adanya akses jalan, maka untuk area kerja yang tidak dapat di akses dengan perahu, kegiatan operasi didukung penggunaan helikopter yang dikhususkan untuk supply bahan makanan dan BBM serta medical evacuation untuk keadaan darurat”, jelas Baron.

Baron mengungkapkan, pada 2016 Pertamina EP sedang mengerjakan 5 proyek seismik yaitu Seimik 2D Kupalanda, Seismik 2D Tanjung Area 1, Seismik 2D Bunyu Seismik 3D Akasia Besar dan Seismik 3D Seremban.

“Kami ingin menegaskan bahwa di tengah kondisi industri hulu migas yang belum terlalu stabil, kami tetap berkomitmen mencari sumber cadangan baru dengan agresif melakukan seismic sebagai awal dari proses operasi hulu migas. Total target panjang program seismic 2D adalah 1.550 km dan target total luas area program seismic 3D adalah 1.556 km2," tutup Baron.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya