AS Siap Gelontorkan Investasi Rp 6,9 Triliun di Indonesia

Amerika Serikat berencana berinvestasi di lima proyek manufaktur di Indonesia.

oleh Septian Deny diperbarui 21 Mei 2016, 16:12 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2016, 16:12 WIB
Ilustrasi Investasi
Ilustrasi Investasi (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan perusahaan asal Amerika Serikat (AS) berminat menanamkan modal senilai US$ 500 juta atau sekitar Rp 6,95 triliun (asumsi kurs APBN Rp 13.900). Perusahaan tersebut berencana berinvestasi di lima proyek manufaktur di Indonesia.

‎Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, nilai investasi untuk masing-masing proyek maksimal US$ 100 juta. Saat ini perusahaan tersebut tengah mencari mitra lokal untuk merealisasikan minatnya.

"Kami berharap agar investor dapat segera memberikan komitmen dan merealisasikan investasi ini, karena nilainya cukup besar mencapai Rp 6,95 triliun. Sejauh ini perusahaan belum menyampaikan proyek dan lokasi yang dipilihnya, tapi mereka sedang dalam tahap pencarian perusahaan nasional yang sekiranya dapat dijadikan mitra untuk bisnis mereka," ujar dia di Jakarta, Sabtu (21/5/2016).

Franky mengungkapkan, kantor perwakilan BKPM (IIPC) New York tengah berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) untuk memfasilitasi kebutuhan investor yang akan mencari mitra lokal. ‎

Dia berharap masuknya minat investasi perusahaan AS ini berdampak positif bagi investasi di Indonesia mengingat jumlahnya yang cukup besar.

"Kami sudah menginstruksikan kepada perwakilan kami di New York untuk membantu perusahaan, salah satunya dengan berkoordinasi dengan OJK dan Kadin supaya perusahaan segera menjalankan proyek mereka," kata dia.

Sementara itu, Pejabat Kantor Perwakilan BKPM di New York (IIPC) Elsa Noviliyanti menyatakan saat ini pihaknya sedang melakukan komunikasi intensif OJK dan Kadin untuk memfasilitasi kebutuhan investor.

"Investor menyampaikan kepada kami bahwa mereka membutuhkan data terkait perusahaan nasional dalam rangka mencari mitra lokal. Kami langsung berkoordinasi dengan pihak terkait sebagai bentuk komitmen kami dalam mengawal para investor sampai merealisasikan investasinya," ungkap dia.

Selain tanggap dalam memfasilitasi kebutuhan investor, tim dari IIPC New York juga terus aktif melakukan kegiatan promosi investasi untuk menjaring  minat investasi di Amerika Serikat.

"Bekerja sama dengan tim Marketing Officer dan perwakilan RI di Amerika Serikat, kami terus berusaha menarik minat investor melalui program-program promosi," kata Elsa.

Selama ini AS masuk sebagai negara prioritas pemasaran investasi Indonesia. Dari data BKPM pada 2015, nilai realisasi investasi AS mencapai US$ 893 juta terdiri dari 261 proyek dengan didominasi oleh sektor-sektor pertambangan. Dari sisi komitmen, tercatat masuknya komitmen US$ 4,8 miliar terdiri dari 76 proyek.

Pada 2016, BKPM menargetkan capaian realisasi investasi bisa tumbuh 14,4 persen dari target 2015 atau mencapai Rp 594,8 triliun. Realisasi ini dikontribusi dari penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 386,4 triliun atau naik 12,6 persen dari target PMA tahun lalu. Serta dari PMDN sebesar Rp 208,4 triliun naik 18,4 persen dari target PMDN tahun lalu.

Sedangkan dari sisi penyerapan tenaga kerja pada 2016, BKPM menargetkan penyerapan 2 juta tenaga kerja. Untuk mencapai target tersebut, BKPM pada  menetapkan 10 negara prioritas termasuk di antaranya AS, Australia, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Tiongkok, mTimur Tengah, Malaysia, dan Inggris.(Dny/Nrm)

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya