Program Indonesia Terang Beri Keadilan ke Warga 6 Provinsi

Program Indonesia Terang mengutamakan sumber energi terbarukan untuk dapat memberikan listrik kepada masyarakat di daerah terluar.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 22 Mei 2016, 09:13 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2016, 09:13 WIB
20160316-PLN-Listrik-HA
Petugas PLN memperbaiki jaringan listrik di kawasan Pondok Ranji, Tangerang Selatan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat sangat menanti keadilan di berbagai sektor. Melalui Program Indonesia Terang (PIT), negara akan hadir untuk memenuhi keadilan pada sektor kelistrikan.

Ketua Unit Pelaksana Program Indonesia Terang Said Didu mengatakan, mendapat akses kepada listrik merupakan hak bagi seluruh rakyat baik di kota maupun di daerah terpencil. Melalui Program Indonesia Terang, negara hadir untuk memberikan keadilan pada 9,9 juta yang belum mendapat akses listrik.

"Program ini mewujudkan keadilan, masih ada 9,9 juta masyarakat Indonesia belum mendapat listrik," kata Said, seperti yang dikutip di Jakarta, Minggu (22/5/2016).

Program ini menyasar kepada 12.659 desa di enam provinsi di Timur Indonesia yaitu Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat yang belum terjamah oleh jaringan listrik dari PT PLN (Persero).

Program Indonesia Terang jangan diterjemahkan sebagai kami mengambil kerja PLN, tetapi kami bekerja sama dengan PLN. Semakin cepat PLN masuk, akan semakin cepat pula Program Indonesia Terang selesai menerangi desa-desa sasaran program,” terang Said.

Program Indonesia Terang mengutamakan sumber energi terbarukan untuk dapat memberikan listrik kepada masyarakat di daerah terluar Indonesia tersebut.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulyana mengungkapkan, program yang telah dicanangkan oleh Menteri ESDM di Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat, pada 21 April 2016 lalu tersebut merupakan terobosan pemerintah untuk mempercepat kelistrikan di wilayah yang selama ini masih gelap gulita.

"Ini program terobosan agar listrik bisa segera dinikmati. Negara harus hadir dan program Indonesia Teranglah jawabannya," tutup Rida.

Untuk diketahui, Program Indonesia Terang menargetkan enam provinsi di wilayah timur Indonesia yang rasio elektrifikasinya rendah bisa segera mendapat akses listrik. Program Indonesia Terang diharapkan dapat membuat wilayah-wilayah di Indonesia bagian timur menikmati listrik 24 jam seperti di Indonesia bagian barat.

Target implementasi Program Indonesia Terang hingga tahun 2019 adalah tersedianya jaringan listrik di 12.659 desa yang ditetapkan sebagai sasaran program.

Dari total target tersebut, sebanyak 6.926 desa berada di enam provinsi di wilayah timur Indonesia, yakni Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, NTT, dan NTB. Total kapasitas yang perlu terpasang sebesar 350 MW dengan asumsi konsumsi rata-rata listrik per hari 1,5 kWh/KK.

Program kelistrikan bagi daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau tersebut akan menggunakan sumber-sumber energi baru terbarukan sebagai sumber energi pembangkit listriknya, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Biomasa, mikrohydro.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya