Menko Darmin Yakin Ekonomi RI Tumbuh Sesuai Target

BI menurunkan target pertumbuhan perekonomian nasional karena melihat indikator perbankan seperti pertumbuhan kredit yang melambat.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 23 Mei 2016, 14:31 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2016, 14:31 WIB
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi dunia
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi dunia (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah tetap optimis target pertumbuhan ekonomi ‎nasional pada rentang 5,2-5,6 persen tahun 2016 ini bakal tercapai, meski Bank Indonesia (BI) merevisi target pertumbuhan pada rentang 5,2-5,6 persen‎.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, ‎BI menurunkan target pertumbuhan perekonomian nasional karena melihat indikator perbankan seperti pertumbuhan kredit yang melambat.

"Saya tidak surprise kalau dilihat dari pendekatan keuangan sekarang ini kemudian arahnya dikoreksi sedikit ke bawah," kata Darmin dalam acara Inovasi Rantai Nilai, di Balai Kartini, Jakarta, Senin (23/5/2016).


Pemerintah memiliki banyak program untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dari sektor riil. Sebab itu  jika melihat kondisi sektor riil saat ini, ‎Darmin optimis pertumbuhan perekonomian nasional tidak perlu diturunkan.

‎"Kalau dilihat dari pendekatan sektor riilnya bahwa pembangunan infrastruktur itu jalan. Pemerintah punya program untuk mendorong sektor riil, industrinya, perikanannya, pariwisatanya. Kalau dilihat dari arah situ, tidak mesti di-adjust ke bawah‎," ungkap Darmin.

‎Pemerintah tidak akan merubah target pertumbuhan ekonomi ekonomi dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP). Menurut Darmin, meski kuartal pertama 2016 pertumbuhan ekonomi hanya 4,9 persen. Namun, sebenarnya bisa mencapai 5 persen.

"Sekarang 5,3 persen untuk 2016. Rasanya masih berani walaupun pasti agak. Karena kuartal satu sebenarnya 5 persen itu bisa dicapai. Kenapa hanya 4,9 persen karena panennya, gara-gara elnino panennya bergeser ke bulan April-Mei, itu berarti kuartal dua. Seandainya panen di kuartal satu, ya 5 persen dapat," terang Darmin.(Pew/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya