Dua Bank Danai Proyek Transmisi PLN dan Waskita Rp 4,4 Triliun

Proyek ini terdiri dari rute New Aur Duri (Jambi) – Peranap (Riau) dan Peranap – Perawang (Riau).

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 23 Mei 2016, 20:35 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2016, 20:35 WIB
Foto ilustrasi listrik
(Foto: Dokumentasi PLN)

Liputan6.com, Jakarta - Proyek pembangunan transmisi di Pulau Sumatera berkapasitas 500 kilo Volt (kV) milik PT PLN dan PT Waskita Karya memperoleh gelontoran dana senilai Rp 4,4 triliun dari PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Central Asia (BCA). Proyek ini terdiri dari rute New Aur Duri (Jambi) – Peranap (Riau) dan Peranap – Perawang (Riau).

Dalam perjanjian tripartit antara PLN dan Waskita Karya berlaku sebagai debitor, dengan Bank BRI sebagai agen fasilitas.

Sementara itu, Perjanjian Kredit Sindikasi antara PLN, Waskita, Bank BRI dan Bank BCA serta Perjanjian Pembiayaan Ekuitas antara PLN dan Waskita akan dilakukan secara sirkuler.

Dalam perjanjian kredit sindikasi, kedua bank ini akan memberikan plafon kredit sebesar Rp 4,4 triliun, dengan masing-masing Rp 3,4 triliun dari BRI dan BCA sebesar Rp 1 triliun, dengan tenor pinjaman selama tujuh tahun sejak penandatanganan perjanjian, termasuk masa tenggang tiga tahun.

Kemudian, untuk perjanjian pembiayaan ekuitas berisikan perjanjian yang menyatakan bahwa jika proyek pembangunan transmisi yang dilakukan Waskita Karya selesai, maka akan diserahkan kepada PLN dan akan dilakukan konversi kredit dari Waskita Karya kepada PLN.


”Pada kesempatan ini, kembali kita membuktikan komitmen sebagai komponen bangsa, bahwa PLN bersama-sama dengan Perbankan Nasional menunjukkan kerjasama yang sangat baik dalam memajukan Indonesia, khususnya dalam mengembangkan infrastruktur kelistrikan,” kata Sofyan, di Jakarta, Senin (23/5/2016).

Sofyan berharap, dengan kebutuhan investasi PLN yang cukup besar, maka perlu digali lagi skema-skema yang menguntungkan bagi semua pihak dan agar pelayanan kepada masyarakat semakin baik.

Pengerjaan pembangunan transmisi listrik 470 kilometer sirkit (kms) di Sumatera oleh Waskita Karya terdiri dari 2 paket. Paket 1 pembangunan transmisi 500 kV dengan tower 4 sirkit dari New Aur Duri ke Peranap dengan panjang transmisi 320 kms dan masa pembangunan selama 3 tahun. Nilai kontrak paket 1 sebesar Rp 3,88 triliun.

Paket 2 pembangunan transmisi 500 kV dengan tower 4 sirkit dari Peranap ke Perawang sepanjang 160 kms dan masa pembangunan selama 3 tahun. Nilai kontrak paket 2 sebesar 2,83 triliun rupiah.

Transmisi 500 kV Sumatera yang dibangun ini merupakan “Back Bone” atau penyangga utama penyaluran listrik dari pembangkit-pembangkit listrik yang berada di wilayah Sumatera bagian selatan ke Sumatera bagian utara. Juga diharapkan mampu menciptakan stabilitas penyaluran listrik di sistem jaringan listrik seluruh Sumatera.

Dengan adanya perjanjian ini, diharapkan proses pembangunan jaringan transmisi sepanjang 46.000 kms dalam rangka mendukung Program 35.000 MW dapat dipercepat.

Pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan adalah tanggung jawab seluruh stakeholders kelistrikan. PLN sebagai salah satu agen pembangunan akan mengajak seluruh komponen untuk mewujudkan tujuan-tujuan nasional yang akan meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia.  

PLN terus membuka peluang kerjasama bagi perbankan dalam negeri. Hal ini mengingat pada kebutuhan listrik yang begitu besar, perkembangan masyarakat dan tuntutan pemerintah untuk menyejahterakan Indonesia, membutuhkan pembiayaan yang besar. Oleh karena itu, diperlukan kemitraan yang lebih luas dengan perbankan dalam dan luar negeri.

Nantinya, jika jaringan transmisi yang dibangun oleh kontraktor Waskita Karya sudah beroperasi, maka akan sangat membantu sistem kelistrikan Sumatera, khususnya Jambi dan Riau.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya