Menteri Susi Tak Ingin Perikanan RI Senasib dengan Pertambangan

Pemerintah terus mendorong pengelolaan berkesinambungan sektor perikanan nasional.

oleh Septian Deny diperbarui 30 Mei 2016, 17:43 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2016, 17:43 WIB
20160523-Target Penyaluran Kredit di Bidang Kelautan dan Perikanan 2016
Aktivitas pedagang ikan di Pasar Senen, Jakarta, (23/5). Kredit untuk sektor kelautan dan perikanan pada tahun 2016 dapat mencapai hingga sebesar Rp9,2 triliun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus mendorong pengelolaan berkesinambungan sektor perikanan nasional. Pengelolaan sektor perikanan ini dijalankan agar tidak agar bernasib sama seperti sektor pertambangan. 

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, pemerintah tidak ingin sektor perikanan Indonesia bernasib sama dengan pertambangan yang terus merosot.

Susi mengatakan‎ dulu Indonesia memiliki sumber daya tambang seperti minyak bumi yang melimpah. Bahkan sektor tersebut menjadi andalan ekspor. Namun, kondisinya berubah drastis di mana saat ini Indonesia menjadi negara pengimpor bahan bakar minyak (BBM).

"Sumber daya tambang minyak ternyata bisa habis. Indonesia 10 tahun-20 tahun lalu masih menjadi produsen terbesar di dunia, namun sekarang telah menjadi net importir minyak. Jangan sampai ini terjadi di bidang perikanan," ujar dia diJakarta, Senin (30/5/2016).

Susi menjelaskan, dirinya telah melakukan upaya untuk mencegah sektor perikanan nasional ‎bernasib sama dengan sektor pertambangan. Salah satunya yaitu dengan menegakkan aturan terkait pencurian ikan di wilayah perairan Indonesia.

Menurut dia, adanya tindakan tegas terhadap para pencuri ikan bukan hanya demi menyelamatkan sumber daya laut Indonesia. Tetapi juga menegakkan kedaulatan Indonesia di mata negara lain.

"Kita telah merebut kedaulatan di laut kita dan telah bisa jadikan laut kita ‎hanya untuk nelayan Indonesia. Saya harap perikanan Indonesia akan menuju keberlanjutan dan kesejahteraan," tandas dia.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengakui kinerja Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti berdampak positif terhadap sektor kelautan dan perikanan Indonesia. Langkah Susi yang mampu memberantas pencuri ikan dan meningkatkan pasokan ikan nasional mengurangi kerugian negara.

Rizal menyebut kebijakan Menteri Susi mampu menyelamatkan Indonesia dari kerugian puluhan miliaran dolar dari pencurian ikan.

"Jadi langkah Ibu Susi positif. Pertama kerugian Indonesia yang puluhan miliar dolar setiap tahun itu berkurang," kata dia usai rapat koordinasi tentang pengembangan pelabuhan ekspor ikan, Jakarta, Selasa (3/5/2016).

Dia mengatakan kebijakan Menteri Susi juga mendorong pasokan ikan nasional. Dia menuturkan, hasil tangkapan ikan rata-rata meningkat dua kali lipat. Nelayan pun sumringah.

"Nelayan tradisional yang tangkapan ikannya sedikit sekarang meningkat rata-rata dua kalinya. Contohnya di Sibolga tadinya satu hari 200 ton sekarang sehari 400 ton," kata dia.

Namun begitu, dia mengatakan kebijakan tersebut juga berdampak pada penurunan harga jual ikan. Makanya, pemerintah menyiapkan skema untuk mendorong harga ikan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya