Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan Thomas Lembong menyatakan, terbukanya Indonesia terhadap perjanjian kerja sama internasional dengan negara lain akan membawa dampak positif bagi pelaku usaha di dalam negeri. Salah satunya yaitu akan memacu pelaku usaha lokal untuk berdaya saing.
Thomas mengatakan, dengan ikut dalam perjanjian kerja sama bilateral maupun multilateral, maka Indonesia akan terbuka terhadap pelaku usaha dan investor asing. Dengan demikian, secara otomatis akan memaksa para pelaku usaha lokal untuk meningkatkan kualitas barang dan jasanya agar mampu bersaing.
"Begitu kita membuka diri, memang persaingan akan masuk. Tapi itu akan memacu pemain lokal untuk menaikkan kualitas, produktivitas dan efisiensinya," ujar dia di Jakarta, Rabu (1/6/2016).
Advertisement
Baca Juga
Thomas mencontohkan, dulu ketika bisnis penerbangan Indonesia masih tertutup untuk asing, jumlah maskapai Indonesia hanya ada tiga. Akibatnya harga tiket pesawat mahal dan tidak mampu menjangkau banyak wilayah.
"Contoh dulu hanya ada tiga airlines. Harga tiket tinggi, pilihan nggak banyak. Kemudian kita buka, tiga airlines jadi 70 airlines. Harga tiket turun drastis, rute tambah banyak. Kompetisi sengit. Garuda bangkrut dua kali. Dan sekarang, Garuda menjadi salah satu dari 7 airlines terbaik dunia karena dipaksa bersaing. Dipaksa bersaing jadi terpaksa dia efisiensi, dan membenahi di internalnya," jelas dia.
Oleh sebab itu, terbukanya peluang Indonesia untuk ikut dalam perjanjian kerja sama internasional jangan banyak dilihat dari sisi negatifnya saja, tetapi juga harus dilihat secara menyeluruh.
"Dengan membuka diri, maka ada kompetisi. Itu akan mendongkrak utilitas, produksi, dan pelayanan," tandas dia.