Liputan6.com, Jakarta - Presiden RIÂ Joko Widodo (Jokowi) telah menetapkan 225 proyek yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional yang dibangun di masa kepemimpinannya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan proyek strategis nasional dipilih karena salah satu kriterianya sesuai dengan Rencana Strategis Nasional (Renstra) atau Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
‎"Awalnya ada pengajuan 300-an proyek, dari 300-an itu dicoba diseleksi dan akhirnya disetujui untuk sementara menjadi 225 proyek, bisa kurang dan tambah," kata Darmin di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/6/2016).
Dilihat dari sektornya, Darmin mengungkapkan‎ 52 proyek itu mengenai jalan dan rel Kereta Api (KA), 19 proyek pembangunan KA, 17 bandara, 13 proyek pelabuhan, 10 air bersih, 25 kawasan, 60 bendungan, dan lain sebagainya.
Baca Juga
‎Sementara jika menurut daerahnya, Darmin menuturkan ada 46 proyek, Jawa 89 proyek, Kalimantan 24 proyek, Bali dan NTT 16 proyek, Sulawesi 28 proyek, Maluku dan Papua 13, kemudian tersebar di beberapa provinsi ada 10 proyek. Di Sumatera ke-225 proyek plus satu program kelistrikan.
"Untuk menjalankan dungsi monitor proyek itu, ada Perpres dan ada Inpres juga‎, yaitu Perpres No 3 Tahun 2016 dan Inpres No 1 Tahun 2016," ujar Darmin.
Darmin menambahkan, 225 proyek strategis nasional tersebut tidak semuanya belum berjalan. Namun 86 proyek di antaranya saat ini sudah on progress pembangunannya sementara 139 proyek lainnya baru akan dilaksanakan.
Berbagai proyek tersebut salah satu yang masuk di dalamnya adalah pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Batang dan Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera. (Yas/Ahm)