Sudirman Said: Kita Kerja Keras Mewujudkan Proyek 35 Ribu MW

Sudirman Said mengaku akan berupaya keras agar proyek 35 ribu mwbisa terwujud.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 06 Jun 2016, 21:52 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2016, 21:52 WIB
20160316-PLN-Listrik-HA
Petugas PLN memperbaiki jaringan listrik di kawasan Pondok Ranji, Tangerang Selatan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said tak ingin terpengaruh dengan rasa pesimisme Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli yang memangkas target proyek pembangkit listrik 35 ribu Megawatt (Mw) menjadi hanya maksimal 18 ribu Mw sampai dengan 2019. Sudirman Said mengaku akan berupaya keras agar proyek itu bisa terwujud.

"Pokoknya kita akan terus bekerja keras, mencari solusi karena pembangkit listrik 35 ribu Mw itu ‎kan kebutuhan kita. Kita tidak ingin mengatakan itu (dipangkas), kita ingin kerja keras untuk mewujudkannya," tegas Sudirman saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (6/6/2016).

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya,Rizal Ramli sebelumnya telah mengevaluasi proyek pembangunan pembangkit listrik 35 ribu Megawatt (MW)‎ bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hasilnya, Rizal memperkirakan Indonesia hanya sanggup membangun kapasitas pembangkit listrik maksimal 18 ribu Mw hingga 2019 dengan mempertimbangkan berbagai alasan.

Rizal dalam Pertemuan Koordinasi Implementasi Program 35 ribu MW dan Transmisi 46 ribu km, menceritakan, usai dilantik sebagai Menko Bidang Kemaritiman, dirinya meminta kepada Presiden Jokowi untuk mengevaluasi program 35 ribu MW. Hal ini mengundang reaksi keras dari sejumlah pihak yang meragukan kemampuan mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu.

“Karena kami sudah mempelajari sebelumnya dengan studi dan wawancara di dalam maupun di luar, target 35 ribu kurang realistis. Perkiraan kami paling banter terealisasi 17 ribu-18 ribu MW sampai 2019. Tapi banyak dari kita yang mohon maaf Asal Bapak Senang, memasang target berlebihan kurang realistis,” tegasnya.

Dia mengatakan, estimasi target pembangkit listrik 17 ribu-18 ribu MW lebih tinggi dibanding pencapaian di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama 10 tahun yang hanya mampu membangun sekitar 10.200 MW. Bahkan dari hasil audit BPK, listrik yang terbangun di pemerintahan sebelumnya jauh lebih rendah, yakni 7.919 MW.

“Kalau dalam 5 tahun ke depan, pembangkit listrik yang terbangun 18 ribu MW saja, tidak 35 ribu MW, itu adalah prestasi yang luar biasa. Karena dalam 10 tahun pemerintahan SBY, realisasinya 10.200 MW,” terangnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya