Jurus Pertamina Cegah SPBU Nakal yang Curangi Takaran BBM

Pertamina antisipasi agar aksi kecurangan yang dilakukan SPBU Rempoa, Jakarta Selatan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 07 Jun 2016, 16:45 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2016, 16:45 WIB
20160315-Hore, Harga BBM Pertamina Turun Rp 200 Per Liter-Jakarta
Pengendara motor mengisi kendaraannya dengan BBM di salah satu SPBU, Jakarta, Selasa (15/3). Pertamina menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) umum Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, dan Pertalite Rp 200 per liter. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengantisipasi agar aksi kecurangan yang dilakukan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Rempoa Jakarta Selatan tidak ditiru SPBU lain.

Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengungkapkan, Pertamina akan memperbanyak segel pada tutup takaran yang terdapat di dispenser. Langkah ini ‎untuk menghindari kecurangan pada SPBU Rempoa sehingga tidak dilakukan pada SPBU lain.

"Kami akan tambahkan lagi segel ganda di penutup dispencer yang jika dibuka rusak. Ini seperti teknologi kunci motor vs maling. Setiap teknologi baru, tidak lama bisa dijebol," kata Bambang, di Jakarta, Selasa (23/6/2016).

Bambang melanjutkan, Pertamina‎ akan memperketat pengawasan takaran di SPBU dengan menambah keterlibatan lembaga pengawas dari luar Pertamina. "Melibatkan Sucofindo selain TUV," ujar Bambang.

‎Selain itu, menurut Bambang, Pertamina akan menggunakan pengawas yang menyamar sebagai konsumen (mistery customers‎), sehingga jika terjadi kejanggalan dalam pelayanan SPBU, pihak Pertamina bisa mendapat informasi sesuai dengan fakta.

"Menggunakan "mistery customers" untuk menyamar sebagai customer sehingga bisa check fakta nyata di lapangan‎," tutur Bambang.

General Manager Marketing Operation Region (MOR) III Jumali mengatakan, Pertamina akan menggunakan Teknologi Informatika dan bekerjasama dengan vendor pompa BBM untuk memperketat kecurangan yang dilakukan SPBU.

"Ke depan kami akan memberikan layanan lebih baik. Kami akan koordinasikan dengan IT vendor pompa," ujar Jumali. (Pew/Ahm)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya