Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Denmark tengah menjajaki kerjasama di sektor industri dengan Indonesia. Salah satu bidang yang bakal dibidik yaitu terkait dengan pengembangan industri berwawasan lingkungan.
Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Achmad Sigit mengatakan, dalam 30 tahun terakhir sektor industri Denmark ‎mengalami perkembangan yang signifikan.
Meski mengalami pertumbuhan, lanjut Sigit, penyerapan energi untuk kebutuhan industri di Denmark justru stagnan. Lantaran negara tersebut berhasil mengembangkan industri berwawasan lingkungan sehingga kebutuhan energinya bisa dipenuhi secara alami.
Advertisement
Baca Juga
"Kan Indonesia sekarang lagi meningkatkan pengembangan sektor industri. Nah Denmark bilang selama 30 tahun ekonomi dia meningkat. Tapi penyerapan energinya tidak terlalu meningkat. Nah itu dilakukan dengan saving energy dan audit energy," ujar dia di Jakarta, Rabu (8/6/2016).
Selain itu, ‎kata Sigit, perusahaan asal Denmark juga berminat untuk melakukan ekspansi pabrik catnya di Indonesia. Saat ini salah satu perusahaan cat asal Denmark, yaitu PT Hempel Indonesia telah memiliki pabrik di Bekasi, Jawa Barat.
"Iya mereka mau ekspansi, tapi belum tahu berapa. Mereka minta dukungan Kemenperin, ada beberapa juga seperti soal permesinan. Di samping itu mereka juga ingin sharing informasi tentang bagaimana kebijakan dalam rangka membangun industri berwawasan lingkungan," kata dia.
Sementara itu, Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Casper Klynge mengatakan, sebenarnya banyak industri yang bisa dikerjasamakan dengan Indonesia. Saat ini, Denmark memiliki sejumlah sektor industri yang sudah berdiri di Indonesia, antara lain industri maritim, industri kelautan, farmasi dan energi.
"Ada banyak potensi, kami kuat di energi, juga maritim dengan produk ikan. Denmark juga negara agrikultur," tandas dia.