Subsidi Solar Turun Jadi Rp 500

Kementerian ESDM menyatakan subsidi solar itu diberikan untuk enam bulan ke depan.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 15 Jun 2016, 17:00 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2016, 17:00 WIB
20151008-Solar turun-Jakarta
Petugas mencetak struk di SPBU kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (8/10/2015). Pemerintah menurunkan harga solar dari Rp 6.900/liter menjadi Rp.6.700/liter. Harga baru itu akan berlaku mulai Jumat, 9 Oktober mendatang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mengusulkan subsidi solar menjadi Rp 500  dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2016. Subsidi tersebut turun dari APBN 2016 sebesar Rp 1.000.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmadja Puja mengatakan, subsidi tersebut diberikan untuk enam bulan ke depan.

"Subsidi solar ke depan ditetapkan menjadi Rp 500, tadinya Rp 1.000 dalam 6 bulan ke depan," kata dia usai pembahasan di Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Jakarta, Rabu (15/6/2016).

Dia mengatakan, subsidi solar mempertimbangkan pergerakan harga minyak dunia. ‎Wiratmadja mengatakan saat ini kondisi harga minyak dunia sedang stabil.

"Bisa dibilang kalau harga minyak dunia stabil seperti sekarang, naik sedikit. trennya sesuai proyeksi‎," kata dia.

Dia menegaskan, dengan harga minyak saat ini kendati subsidi berkurang maka tidak akan ada kenaikan harga solar. ‎Dia menambahkan, harga bisa berubah jika harga minyak melesat tinggi.

‎"Maka harga BBM Insya Allah tidak akan naik sampai Desember. Kecuali ada lonjakan yang sangat tinggi. Kalau trennya sesuai proyeksi, sesuai poling Reuters itu stabilitas harga minyak US$ 50 -55 per barel Brent. ICP US$ 5 dolar di bawah itu," ujar dia. (Amd/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya