Wapres JK: BI Rate Turun, Dunia Usaha Lebih Bergairah

Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan (BI Rate) dan 7-day (Reverse) Repo Rate masing-masing 25 basis poin

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 18 Jun 2016, 09:00 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2016, 09:00 WIB
20151220-Wapres JK
Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan (BI Rate) dan 7-day (Reverse) Repo Rate masing-masing 25 basis poin. Langkah ini dinilai dapat kembali menggairahkan investasi di Indonesia.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, kesempatan ini bisa dimanfaatkan dunia usaha untuk meningkatkan investasi. Saat suku bunga turun, biaya modal juga turun terutama beban bunga pinjaman. Dengan begitu, biaya usaha sektor rill turun dan keuntungan meningkat.

“Artinya diharapkan bahwa dunia usaha akan lebih bergairah karena ongkos di bidang modal menurun,” kata JK di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat(17/6/2016).

Selama ini, pengusaha kesulitan mengembalikan investasi mereka karena suku bunga yang tinggi. Akibatnya tingkat pengembalian investasi atau internal rate of return (IRR) di Indonesia sulit mencapai 12-14 persen sebagai angka ideal.

“Kalau bunga rendah harga pokok bisa turun. Kami harapkan supaya orang mau investasi daripada deposito di bank saja,” pungkas JK.

Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan (BI Rate) dan 7-day (Reverse) Repo Rate masing-masing 25 basis poin ke angka 6,5 persen dan 5,25 persen. Langkah tersebut mempertimbangkan kombinasi pertumbuhan kredit yang melambat dan realisasi inflasi yang rendah, sehingga diharapkan dapat memacu konsumsi masyarakat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya