Sempat Tertunda Meluncur, Kini BRI Punya Satelit

Satelit milik BRI akhirnya meluncur pada Sabtu 18 Juni 2016, waktu Kourou.

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Jun 2016, 09:48 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2016, 09:48 WIB
20160617-Jelang Peluncuran BRIsat, Satelit Perbankan Pertama di Dunia-Jakarta
Bila BRIsat berhasil meluncur, BRI akan mencetak sejarah dengan menjadi bank pertama di dunia yang memiliki satelit. Momen ini menjadi momen bersejarah bagi perbankan Indonesia. (Foto: Dok BRI)

Liputan6.com, Jakarta - Satelit milik PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) akhirnya meluncur pada Sabtu 18 Juni 2016 waktu Kourou, French Guiana, Amerika Selatan. Peluncuran satelit BRIsat ini sempat tertunda. Akan tetapi penundaan peluncuran satelit mengingat manajemen risiko begitu ketat.

Wakil Direktur Utama BRI Sunarso menyampaikan hal itu saat dihubungi Liputan6.com, seperti ditulis Minggu (19/6/2016).

"Penundaan tiga kali di dunia persatelitan itu biasa. Risk management sangat ketat. Zero tolerance artinya risiko kecil itu masing-masing diperhitungkan dengan matang sehingga penundaan lagi. Namun alhamdullilah BRI termasuk yang cepat karena ada yang mengalami penundaan 20-22 hari untuk peluncuran satelit di dunia," jelas Sunarso.


Lebih lanjut ia menuturkan, penundaan peluncuran satelit BRI ini terjadi pada 8 Juni, 16 Juni, dan akhirnya satelit BRIsat sukses meluncur dengan roket Ariane 5 dari Guiana Space Center, Kourou pada 18 Juni 2016 pada pukul 04.38 WIB atau pukul 18.38 waktu Kourou.

"Bagus banget saat meluncur. Saat shalat di Jakarta. Kini serahkan kepada yang Maha Kuasa untuk proses selanjutnya. Satelit ini menuju orbit sekitar 10-12 hari," ujar Sunarso.

Sunarso menambahkan, satelit tersebut untuk sampai ke orbit 150,5 bujur timur. Ketika satelit itu sudah berada di orbit maka handover pengendalian satelit dari Palo Alto, Amerika Serikat ke stasiun pengendali di Ragunan, Jakarta Selatan dan Tababan Bali. "Handover sekitar 20 hari dari orbit kemudian lakukan penyerahan receiver," kata dia.

Manajemen PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) sejak berinvestasi satelit juga sudah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk pengedalian satelit tersebut. Ada sebanyak 800 tenaga ahli informasi teknologi yang disiapkan. Sunarso menuturkan dari jumlah itu sekitar 53 fokus untuk mengurus satelit.

"Mereka sudah dididik di perusahaan SSL (space system loral) di Palo Alto. Kemudian secara bertahap handover pengendalian di Ragunan dan Tababan," tutur Sunarso.

Adapun masa operasi satelit BRI tersebut sekitar 17 tahun. Dengan investasi sekitar Rp 3,3 triliun,satelit ini diharapkan mampu membawa BRI memberikan layanan terbaru dan terbaik kepada nasabahnya dan meningkatkan efisiensi bisnis. (Ahm/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya