Pound Sentuh Level Tertinggi dalam 6 Bulan

Pelaku pasar menanti hasil voting di Inggris. Sentimen itu mempengaruhi pasar keuangan.

oleh Agustina Melani diperbarui 23 Jun 2016, 17:30 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2016, 17:30 WIB
Referendum Inggris pengaruhi pasar keuangan
Referendum Inggris pengaruhi pasar keuangan

Liputan6.com, London - Mata uang Inggris pound menguat pada perdagangan Kamis pekan ini seiring para pemilih di Inggris untuk memilih apakah tetap bertahan atau tidak di Uni Eropa dalam referendum.

Selain itu, euro juga menguat. Sedangkan yen melemah setelah opini di Inggris menyatakan tetap untuk bertahan di Uni Eropa.

Pound sterling naik ke level tertinggi dalam enam bulan ke level US$ 1.4846 pada awal perdagangan. Level itu tertinggi sejak Desember. Sebelumnya mata uang Inggris di perdagangkan US$ 1.4706 pada Rabu waktu New York.

Sedangkan euro berada di kisaran US$ 1.1336 setelah sentuh level tertinggi di kisaran US$ 1.1352 pada awal perdagangan Kamis pekan ini.

Pelaku pasar menanti hasil voting di Inggris. Voting ditutup pada pukul 10.00 malam waktu London. Berdasarkan hasil poling pada Rabu sebagian besar menunjukkan Inggris tetap di Uni Eropa. Hal itu memicu pelaku pasar membeli euro dan pound.

"Tidak tahu apa yang akan terjadi ke depan. Bila Inggris tetap di Uni Eropa itu akan baik untuk ekonomi global dan pasar. Akan tetapi kalau berbeda maka akan timbulan kebingungan," ujar Osao Lizuka, Kepala Riset Sumitomo Mitsui Trust Bank, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis (23/6/2016).

Sementara itu, mata uang Jepang yen melemah terhadap dolar Amerika Serikat. Dolar Amerika Serikat berada di kisaran 104,98 terhadap yen setelah hasil poling dirilis. Namun indeks dolar AS melemah 0,3 persen terhadap mata uang utama. (Ahm/Ndw)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya