Kemendag Promosikan Kacang dan Keripik RI ke AS

Konsumen di pasar Amerika Serikat juga memperhatikan keseimbangan sosial dari rantai produksi makanan dan minuman.

oleh Septian Deny diperbarui 29 Jun 2016, 12:50 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2016, 12:50 WIB
Ilustrasi kacang mete
Ilustrasi kacang mete

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan Washington DC mempromosikan produk makanan dan minuman (mamin) Indonesia ke Amerika Serikat.

Atase Perdagangan Washington DC Reza Pahlevi mengatakan, produk mamin unggulan dan organik tersebut dipromosikan melalui pameran Summer Fancy Food Show (SFFS) yang berlangsung pada 26-28 Juni 2016 di Javits Center, New York, Amerika Serikat (AS).

“Paviliun Indonesia mendapatkan banyak perhatian dari pengunjung pameran karena produk-produk yang ditampilkan memang beragam dan berkualitas unggul. Ketertarikan pengunjung terhadap produk yang ditampilkan didorong adanya keterkaitan langsung antara produk dengan petani,” ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (29/6/2016).

Reza menjelaskan, Indonesia memamerkan berbagai produk mamin seperti keripik umbi-umbian, produk makanan ringan, kacang-kacangan, berbagai produk turunan kelapa, produk minuman dari teh, jahe, dan kopi, serta rempah-rempah kualitas utama.

"Rantai produksi yang memperhatikan keseimbangan sosial memang sangat diperhatikan konsumen pasar Negara Paman Sam," ucap Reza.

Makanan dan minuman tidak lagi hanya dilihat dari cita rasa atau harga jual. Namun latar belakang produk yang diproduksi secara etis dan bertanggung jawab semakin menjadi nilai-nilai kepantasan yang diperhitungkan buyer maupun konsumen dalam membeli dan mengonsumsi makanan.

"Seiring meningkatnya tren ini di AS, maka patut menjadi perhatian bersama baik pemerintah maupun pelaku usaha karena hal ini dapat menjadi tren industri makanan dan minuman dunia," kata dia.

Sementara itu, Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Chicago Wijayanto menambahkan, Indonesia memiliki jutaan ragam produk makanan dan minuman yang dapat dikategorikan sebagai specialty food.

Indonesia juga memiliki sangat banyak ragam mamin dengan nilai budaya dan kearifan lokal yang dapat menjadi fitur terdepan produk mamin Indonesia, dan kuliner Indonesia pada umumnya.

"Tantangan yang perlu dikelola ke depan untuk semakin mendorong minat pasar dunia terhadap produk Indonesia adalah peningkatan kapasitas proses produksi secara organik. Dengan kapasitas proses produksi secara organik, semakin banyak produk mamin Indonesia yang bermutu tinggi untuk bisa diekspor atau untuk konsumsi domestik,” kata dia.

Dia menjelaskan, nilai penjualan ritel makanan di AS pada 2015 mencapai US$ 120 miliar, dan 15 persen atau sekitar US$ 18 miliar di antaranya adalah produk specialty food. Produk yang menempati jenjang atas adalah produk keju, kopi, cokelat, makanan beku cepat saji, makanan ringan, condiment (marinades, dressings), makanan ringan terbuat dari kacang-kacangan, buah kering, biji-bijian, dan sayuran.

"Diharapkan pameran ini dapat menjadi salah satu media nation branding sekaligus media peningkatan ekspor produk makanan dan minuman Indonesia," ujar Wijayanto.

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

 

Ingin tahu bagaimana tips aman belanja online? Simak video berikut:

https://www.vidio.com/watch/351779-uangpedia-tips-aman-belanja-online

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya