Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menambah anggaran pertahanan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan/APBN-P 2016. Kenaikan tersebut terutama terjadi pada anggaran Kementerian Pertahanan dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, anggaran Kementerian Pertahanan mengalami kenaikan sebesar 9,3 persen dari Rp 99,5 triliun dalam APBN 2016 menjadi Rp 108,7 triliun‎ dalam APBN-P 2016.
"Belanja kementerian lembaga fokus pada pertahanan keamanan," ujar dia di Jakarta, Rabu (29/6/2016).
Bambang menuturkan, kenaikan belanja untuk sektor pertahanan ini bukan ‎hanya sebatas Kementerian Pertahanan saja, melainkan juga untuk K/L lain seperti Polri, Badan Narkotika Nasional (BNN), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan lain-lain.
‎"Karena ada dua isu yang difokuskan yaitu teroris dan narkoba. Jadi selain Kementerian Pertahanan, juga Polri, BNN, BNPT sampai ke Lapas nanti," kata dia.
Meski fokus pada belanja pertahanan, namun Bambang memastikan hal ini tidak akan menganggu belanja infrastruktur yang tengah digenjot pembangunannya oleh pemerintah.
"Ini yang prioritas untuk belanja yang mendesak. Di belanja induknya belanja infrastruktur tetap. Jadi tidak mengurangi belanja ekonomi, yaitu belanja infrastruktur tetap jadi prioritas," jelas dia.
Sementara itu, Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Askolani mengatakan, penambahan anggaran pertahanan digunakan untuk belanja alat utama sistem senjata (alutsista) Indonesia. "Pertahanan ditambah untuk alutsista. Ini untuk meningkatkan wibawa pertahanan Indonesia," ujar dia.
Â
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.
Advertisement
Ingin kurangi beban bunga KPR? Simak video berikut ini: