Liputan6.com, Jakarta - Indonesia National Shipowner Association (INSA) memperkirakan bakal terjadi kenaikan jumlah pemudik yang menggunakan transportasi angkutan pada tahun ini. Untuk mengatasi lonjakan tersebut, INSA telah melakukan koordinasi dengan beberapa pemerintah.
Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto mengatakan, pada tahun lalu jumlah pemudik yang menggunakan angkutan laut tercatat 563 ribu orang. Sedangkan pada tahun ini diperkirakan akan menjadi 647 ribu orang. "Untuk tahun ini diprediksi bertambah sekitar 15 persen," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Jumat (1/7/2016).
Carmelita menyatakan, untuk mengantisipasi lonjakan ini, pemerintah bersama dengan operator pelayaran telah melakukan koordinasi. Selain itu, BUMN pelayaran seperti PT Pelni juga telah menyiapkan 25 kapal untuk menghadapi mudik Lebaran ini.
Advertisement
"Sejauh ini, koordinasi antara pemerintah dan operator kapal berjalan beriringan dalam menghadapi lonjakan arus mudik. Pelni juga telah menyiapkan 25 kapal untuk mengantisipasi lonjakan tersebut," kata dia.
Selain itu Carmelita berharap cuaca saat mudik ini dalam kondisi normal sehingga tidak mengganggu perjalanan kapal ke tempat-tempat tujuan. Para penumpang angkutan ini juga dihimbau bisa lebih tertib sehingga kegiatan mudik dengan kapal laut bisa berjalan lancar.
Baca Juga
"Kami berharap agar cuacanya normal dan baik. Namun jika terjadi kondisi cuaca buruk, kami meminta agar tidak melakukan pelayaran dan menghimbau penumpang untuk tertib. Angkutan mudik harus tetap utamakan keselamatan," ungkap dia.
Sebelumnya, PT Angkasa Pura II (AP II) juga memperkirakan terjadi lonjakan penumpang sekitar 20 persen hingga 30 persen dibanding hari biasa pada mudik Lebaran tahun ini. Berdasarkan pemantauan AP II, jumlah penumpang yang terbang (take off) dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, hampir menembus angka 100 ribu penumpang per hari.
Direktur Utama Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi mengatakan, jumlah penumpang ketika mudik Lebaran terus mengalami kenaikan setiap tahunnya.
"Menurut catatan kami ada beberapa hal. Ada satu kenaikan lumayan saat mudik, di mana rata-rata setiap tahun antara 5 persen sampai 10 persen. Kalau dibanding hari biasa itu naik 20 persen sampai 30 persen," kata dia di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (7/1/2016).
Dia mengatakan, dengan lonjakan tersebut terdapat sekitar 50 tambahan penerbangan setiap harinya. Dia mengatakan, beberapa maskapai juga telah mengganti pesawat dengan ukuran yang lebih besar.
"Sejak dua hari lalu sudah ada tambahan penerbangan kurang lebih 500 penerbangan, kalau dibagi 10 (hari mudik) itu berarti sehari 50 penerbangan. Khusus Soekarno-Hatta ada penambahan 5 persen sampai 10 persen jumlah penerbangan. Beberapa airlines juga telah mengganti narrow body menjadi wide body," kata dia.
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.