Warga Taiwan Sukai Biskuit sampai Dendeng Batokok Halal RI

Indonesia mengikuti Taiwan International Halal Expo yang berlangsung di TWTC Exhibition Centre pada 22-25 Juni 2016.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 12 Jul 2016, 15:43 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2016, 15:43 WIB
Produk Halal
Indonesia mengikuti Taiwan International Halal Expo yang berlangsung di TWTC Exhibition Centre pada 22-25 Juni 2016.

Liputan6.com, Jakarta - Produk makanan dan minuman (mamin) halal asal Indonesia makin digemari dunia. Buktinya, pada pameran internasional di Taiwan, penjualan produk makanan dan minuman halal negara ini mampu mencetak transaksi hingga US$ 2,34 juta atau Rp 31,59 miliar (kurs Rp 13.500 per dolar AS).

Produk halal Indonesia dipamerkan di Taiwan International Halal Expo yang berlangsung di TWTC Exhibition Centre pada 22-25 Juni 2016.

"Nilai pembelian US$ 2,34 juta ini menunjukkan produk halal Indonesia mampu bersaing dengan produk halal dari negara lain," ucap Kepala KDEI Taipei Arief Fadillah dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (12/7/2016).

Arief menuturkan, transaksi langsung selama pameran sebesar US$ 1,18 juta dan kontak bisnis yang harus ditindaklanjuti sebesar US$ 1,16 juta untuk produk biskuit Monde, wafer, kopi, dan bumbu dari CV Karya Omega.

Adapun produk mamin Indonesia yang laris manis diburu pengunjung, di antaranya produk dari PT Tri Bahagia Pratama, yakni jus manggis, madu pahit, dan gravila leaf tea terjual US$ 462,9 ribu.

Kemudian produk cornet beef dan luncheon chicken sebesar US$ 345 ribu, produk choco spread dan choco powder sebesar US$ 159,18 ribu dari PT Sekawan Karsa Mulia.

Sementara produk rice noodle and creckers dari PT Goldi Asi Pangan mendapatkan pembelian sebesar US$ 119 ribu. Produk coco milk dan coco water dari PT Pacific Coconut Utama sebesar US$ 105.200.

Sementara produk kopi luwak premium dan golden peaberry coffee terjual sebesar US$ 152,1 ribu dari PT Domba Bali Persada.

Kemudian produk VCO, coco soap, moisturizer oil produksi PT Nucifera Alam Indonesia sebesar US$ 115 ribu, produk dendeng batokok sebesar US$ 12,10 ribu dari PT Mikro Integrasi. Serta produk cassava chip sebesar US$ 12,75 ribu dari CV Saung Karuhun Berkah.

"Produk kosmetik asal Indonesia juga mendapat transaksi. Produk dari CV Sekawan Kosmetik seperti body lotion, fruit soap dan Fanire Hygine mencetak transaksi sebesar US$ 15 ribu," ujar Arief.

Menurut dia, produk halal Indonesia sudah masuk ke pasar potensial, terutama di wilayah Asia Pasifik. Lebih dari setengah populasi Muslim dunia berpusat di Asia, terutama di Indonesia, Turki, dan Malaysia.

"Taiwan dianggap menjadi hub penting untuk Asia Pasifik dalam mempromosikan produk halal," dia menuturkan.

Pameran Taiwan International Halal Expo di Taipei, diikuti 1.642 eksibitor domestik dan internasional.

Pengunjung yang datang berjumlah 66.911 orang dan 7.562, berasal dari mancanegara yang kebanyakan dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Jepang, Hong Kong, Malaysia, Amerika Serikat, Singapura, Korea Selatan, Filipina, Thailand, dan Indonesia.

Untuk informasi, neraca perdagangan nonmigas Indonesia ke Taiwan 2015 mengalami surplus sebesar US$ 514,5 juta.

Pada tahun lalu, Indonesia merupakan negara urutan ke-15 pemasok produk makanan olahan ke pasar Taiwan setelah Italia, Singapura, Jerman, Australia, dan Vietnam. Sementara, Taiwan merupakan negara ke-16 asal impor makanan olahan bagi Indonesia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya