Liputan6.com, Jakarta - Target pemerintah untuk menurunkan waktu tunggu kontainer di pelabuhan (dwelling time) menjadi 3 hari sudah terpenuhi, tapi bukan berarti membuat puas bagi Deputi II bidang Sumber Daya dan Jasa sekaligus Kepala Satuan Tugas (Satgas) Dwelling Time Agung Kuswandono. Ia ingin mengejarkan target baru yaitu terpenuhinya dwelling time menjadi dua hari.
"Kami masih memiliki pekerjaan untuk memangkas waktu lebih cepat lagi untuk dwelling time menjadi dua hari, meski sudah melampaui target Presiden. Tapi kita tidak boleh puas begitu saja,” kata Agung seperti dikutip dari laman maritim.go.id, Rabu (13/7/2016).
Advertisement
Baca Juga
Target dua hari ini ditetapkan oleh Agung, bukanlah tanpa alasan. Saat ini di Tanjung Priok sudah ada jalan kereta yang ke pelabuhan. Kereta pengangkutan ini sudah berjalan meski baru jalan 1-2 kali trayek yang berarti mempercepat waktu dan mengurai kemacetan di Tanjung Priok.
“Sekarang baru jalan sekitar 1-2 kali trayek (PP), 60 teus, berarti 60 truk ya. Satu, menghilangkan macet. Dwelling time itu kan salah satu penyebab utamanya kan karena macet. Bisa memakai kereta api, biaya logistiknya relatif lebih murah, semakin banyak akan semakin murah, itu akan semakin bagus,” kata dia.
“Selain itu priok juga sedang mengembangkan sistem online. Selama ini kan yang online bea cukai. Sekarang pelabuhannya juga online, INSW, port net-nya dibangun, gate-nya jadi gate online, jadi di gate tidak perlu ketemu petugas, langsung tap kartu seperti masuk tol, mereka sudah bisa keluar masuk secara resmi. Nah hal begitulah yang kita kembangkan. Ya insya Allah akan nurun lagi,” tuturnya.
Jadi dengan memberikan target dua hari bagi dwelling time, maka menjadi merupakan sebuah capaian spektakuler di pemerintahan sekarang ini. “Ya kalau bisa 2 hari. 2 hari itu sudah sangat spektakuler,” tutupnya.