Ingin Rencanakan Pendidikan Lewat Investasi Emas, Begini Caranya

Untuk merencanakan pendidikan yang matang, tak sedikit pengeluaran yang mesti dipersiapkan sejak awal. Investasi emas bisa jadi pilihan

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 15 Jul 2016, 14:02 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2016, 14:02 WIB
Investasi Emas
Untuk merencanakan pendidikan yang matang, tak sedikit pengeluaran yang mesti dipersiapkan sejak awal. Investasi emas bisa jadi pilihan

Liputan6.com, Jakarta - Pekan depan tahun ajaran baru sekolah dimulai kembali. Pendidikan merupakan kebutuhan yang mutlak diberikan kepada anak-anak saat ini. Untuk merencanakan pendidikan yang matang, tak sedikit pengeluaran yang mesti dipersiapkan sejak awal.

Terkait perencanaan biaya‎ pendidikan ini, Manajer Komunikasi Perusahaan PT Pegadaian (Persero) Basuki Tri Andayani ‎mengungkapkan ada berbagai produk yang ditawarkan mulai dari perbankan, asuransi hingga perusahaan pembiayaan lainnya.

Menurut Basuki, sebenarnya ada cara lain untuk merencanakan pembiayaan pendidikan ini seperti dengan memiliki tabungan dalam bentuk emas.

"Sejak zaman dahulu, orang-orang tua kita memilih emas sebagai sarana investasi atau tabungan. Mengapa emas dipilih sebagai sarana investasi?‎," kata Basuki dalam keterangannya kepada Liputan6.com, Jumat (15/7/2016).

Dia menjelaskan, ada beberapa alasan. Pertama, emas memiliki nilai yang relatif stabil bahkan cenderung naik. Tahun 1990-an harga emas murni per gram masih di bawah Rp 50 ribuan. Kemudian naik  drastis memasuki krisis 1998 sampai Rp 200 ribu, dan saat ini di tahun 2016 mendekati Rp 600 ribu per gram.

Dengan melihat hal itu, terbukti jika emas menjadi pilihan investasi yang aman, terbebas dari inflasi. "Juga memiliki fungsi lindung nilai ketika terjadi ketidakstabilan ekonomi yang mengakibatkan fluktuasi nilai mata uang," tegas Basuki.

Kedua, investasi emas itu nyata. Fisik barang dikuasai pemilik atau investor, sehingga risiko investasi disalahgunakan pihak lain dapat minimal terjadi. Bahkan, emas perhiasan dapat dipakai untuk mendukung penampilan dan meningkatkan rasa percaya diri. Bagi kalangan tertentu emas menjadi bagian dari gaya hidup mereka.

Ketiga, emas mempunyai likuiditas tinggi, mudah dibawa, dan diperjualbelikan di mana saja serta kapan saja. Volume barang yang terbuat dari emas relatif kecil tetapi memiliki nilai uang yang cukup tinggi.

"Coba bandingkan emas senilai Rp 500 juta dengan mobil yang seharga emas cukup disimpan dalam laci, sedangkan mobil perlu garasi," dia menuturkan.

Lantas, bagaimana cara merencanakan biaya pendidikan dengan emas?.

Basuki berbagi tips, misalnya anak kita tiga tahun ke depan masuk ke SMA favorit dengan biaya Rp 18 juta. Dengan asumsi harga emas stabil Rp 600 ribu per gram, maka kita perlu 30 gram emas untuk membiayai pendidikan sang anak saat SMA.

Dengan hitungan tersebut, tiap tahun harus mempersiapkan tabungan 10 gram emas. Dengan demikian di tahun ketiga maka akan terkumpul 30 gram emas sesuai kebutuhan.

"Untuk mendapatkan emas tersebut dapat memanfaatkan produk MULIA (Murabahah Logam Mulia Investasi Abadi) di Pegadaian," paparnya.

Dia menambahkan, pembelian emas dapat dilakukan secara tunai maupun angsuran mulai jangka waktu 3 sampai dengan 36 bulan dengan muka minimal 20 persen. Pembelian angsuran dapat dilakukan secara perorangan, kolektif atau arisan.

Begitu proses pembelian selesai, Pegadaian langsung memesan emas yang dibeli ke produsen. Untuk pembelian secara tunai emas dapat diterima secara langsung atau selambat-lambatnya  30 hari tergantung stok barang dan lokasi pembelian. Apabila dibeli secara angsuran, emas akan diserahkan setelah lunas pembayaran.

Selain pembelian dengan sistem angsuran tetap, Pegadaian juga melayani tabungan emas. Setoran tabungan dapat dilakukan dengan uang minimal Rp 5 ribu-an atau setara dengan emas seberat 0,01 gram. Uang yang ditabung langsung dikonversikan ke satuan berat emas.

Tabungan dapat diambil dalam bentuk emas batangan dalam pecahan 5, 10, 25, 50, 100, dan 250 gram atau dalam bentuk uang tunai sesuai harga buy back saat pencairan.  "Ingat, masa depan adalah buah dari benih yang kita tanam hari ini,"‎ tutup Basuki. (Yas/nrm)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya