Miliader Ini Sukses dari Bisnis Trampolin

Jeff Platt, pemilik Sky Zone Indoor Trampoline berhasil membawa perusahaannya mendapatkan keuntungan hingga US$ 167 juta (Rp 2,19 triliun).

oleh Liputan6 diperbarui 26 Jul 2016, 19:20 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2016, 19:20 WIB
Miliader Ini Sukses dari Bisnis Trampolin
Jeff Platt, pemilik Sky Zone Indoor Trampoline berhasil membawa perusahaannya mendapatkan keuntungan hingga US$ 167 juta (Rp 2,19 trilyun).

Liputan6.com, Jakarta - Jeff Platt mengaku berbisnis trampolin sebagai suatu kebetulan. Seperti bermain di trampolin, Anda tidak pernah mengetahui ke mana akan mendarat ketika meloncat. Seperti Platt yang juga tidak menyangka bahwa bisnis yang digelutinya akan membawa kesuksesan.

Bisnis yang berawal dari olah raga ini, kini menjadi bisnis permainan dengan keuntungan yang menggiurkan.

Platt, Presiden Direktur Sky Zone Indoor Trampoline ini berhasil membawa perusahaannya meraup keuntungan hingga US$ 167 juta atau sebesar Rp 2,19 triliun (Kurs Rp 13.136 per dolar).

Mengutip laman CNBC, Selasa (26/7/2016), bisnis Sky Zone Indoor Trampoline pertama kali dikelola ayah Jeff Platt, Rick Platt. Rick mendirikan Sky Zone pada 2002 dengan tujuan menciptakan olahraga baru dengan dasar permainan trampolin.

Ide gila tentang kombinasi antara olahraga trampolin dengan permainan Quidditch (permainan di film Harry Potter), awalnya diterima masyarakat.

Rick bahkan berhasil mengumpulkan uang sebesar US$ 2,5 juta (Rp 32 miliar) untuk membangun taman hiburan Sky Zone pada 2004 di Las Vegas.

Sebagai suatu bisnis, Sky Zone kala itu tidak memberikan “lompatan yang tinggi” terhadap pendapatan perusahaan. Sky Zone sempat merugi bahkan bangkrut. Alasannya adalah tidak banyak orang yang paham dengan jenis olahraga yang sedang berusaha dikembangkan Sky Zone.

Berkat saran dari seorang ahli marketing, Sky Zone akhirnya mengubah arah loncatan bisnis mereka.

Jeff Platt bercerita bahwa perusahaan membiarkan anak-anak bermain skateboard gratis di landasan trampolin mereka.

“Suatu hari ketika mereka kembali, kami meminta mereka membayar sebesar US$ 8 (Rp 105 ribu)”, kata pria berusia 31 tahun ini. Pada awalnya anak-anak tersebut menolak, tetapi akhirnya mereka bersedia membayar, bahkan mengajak teman-teman mereka untuk ikut bermain. Sejak saat itu, bisnis trampolin ini mulai kembali hidup.

Sky Zone Indoor Trampoline

Mujur tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Di saat bisnis Sky Zone sedang berkembang, ibu Platt dinyatakan mengidap kanker.

Hal ini membuat Rick Platt mengundurkan diri dan menyerahkan jabatan presiden direktur kepada anaknya Jeff Platt. Jeff cukup terkejut kala itu, mengingat usianya yang baru 21 tahun.

Platt tidak menyerah, dia berusaha mempelajari dan mengembangkan bisnis tersebut. “Saya selalu merasa karena ini bisnis keluarga, saya harus bekerja lebih keras untuk membuktikan saya pantas menjadi presiden direktur,” ujarnya.

Kegigihan Platt terbukti dengan kesuksesan yang diraih. Skyzone saat ini memiliki 140 taman bermain trampolin di 5 negara. Di dalam taman bermain tersebut terdapat dinding trampolin untuk bermain basket. Bahkan terdapat kolam balok gabus yang dapat “diselami”.

Kolam Balok Gabus Sky Zone

“Saya merasa ketika Anda melompat, Anda tidak berpikir hal lain kecuali bersenang-senang. Anda merasa hidup kembali,” tambahnya. (Aldo Lim/Nrm)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya