Apindo: Sri Mulyani Membawa Kepercayaan bagi Pengusaha

Langkah reshuffle dilakukan Presiden Jokowi karena melihat kondisi perekonomian yang tak kunjung membaik.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 27 Jul 2016, 12:32 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2016, 12:32 WIB
20160726- Sri Mulyani Bicara Pembangunan di Kampus UI-Jakarta- Helmi Fithriansyah
Mantan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati saat memberi kuliah umum di kampus UI Depok, Selasa (26/7). Sri menilai percepatan pembangunan infrasturuktur yang dilakukan pemerintah Indonesia sebagai langkah tepat. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi mengumumkan perombakan (reshuffle) Kabinet Kerja jilid dua.Terdapat beberapa wajah baru dalam kabinet ini, terutama dalam sektor perekonomian.

Pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memberikan pandangan atas jajaran kabinet baru tersebut

Ketua Apindo Haryadi Sukamdani menilai, langkah reshuffle dilakukan Presiden Jokowi karena melihat kondisi perekonomian yang tak kunjung membaik.

Salah satu nama baru yang masuk dalam Kabinet Kerja adalah Sri Mulyani yang akan menjabat sebagai Menteri Keuangan menggantikan Bambang Brodjonegoro.

Haryadi menilai kehadiran Sri Mulyani akan memberikan rasa kepercayaan kepada pengusaha. Sebab kinerja Sri Mulyani tak perlu diragukan lagi, apalagi dia pernah menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia.

"Menurut kita positif terutama Sri Mulyani. Mudah-mudahan memberikan confidence," kata dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Rabu (27/7/2016).

Haryadi juga mengapresiasi beberapa posisi lain. Seperti Bambang Brodjonegoro yang kini menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.

Menurut dia, Kepala Bappenas cocok diberikan kepada Bambang karena latar belakangnya sebagai akademisi. "Menkeu (Sri Mulyani), Bappenas (Bambang), Pak Darmin tetap cukup bagus," ujar dia.

Kemudian, dia juga mendukung kepindahan Menteri Perdagangan Thomas Lembong menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

"Menteri Perdagangan pindah ke BKPM cocok karena tidak perform, karena background-nya keuangan," tandas dia. (Amd/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya