Jadi Mendag, Enggar Jalin Koordinasi dengan Menteri Pertanian

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita juga akan menjalin komunikasi baik dengan pelaku usaha.

oleh Septian Deny diperbarui 27 Jul 2016, 21:35 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2016, 21:35 WIB
20160727-Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita-Jakarta
Enggartiasto Lukita menjadi Menteri Perdagangan menggantikan Thomas Lembong (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah resmi menempati jabatan Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita menyatakan ada beberapa hal yang akan dirinya benahi di Kementerian Perdagangan (Kemendag). Salah satunya soal koordinasi dengan Kementerian Pertanian (Kementan).

Selama ini, kurangnya koordinasi antara dua kementerian tersebut sering disebut sebagai penyebab tidak stabilnya harga-harga bahan kebutuhan pokok, khususnya pada hari raya keagamaan. Agar hal ini tidak terus terulang, maka perlu koordinasi yang baik antara Kemendag dan Kementan.

"Tidak mungkin kementerian ini jalan sendiri. Kami akan koordinasi dengan menteri terkait terutama Pak Amran (Menteri Pertanian) dan Pak Airlangga (Menteri Perindustrian) untuk duduk bersama membahas-bahas yang harus kita segera lakukan," ujar dia di Kompleks Istana, Jakarta, Rabu (27/7/2016).

Dia menuturkan, jika koordinasi ini telah terjalin dengan baik, maka tidak ada hal yang tidak bisa dilakukan oleh pemerintah, termasuk soal menurunkan harga pangan.

"Bisa pasti. Saya sudah bikin janji ke Lembong (Kepala BKPM), Pak Airlangga dan beberapa menteri lain. Di bawah koordinasi Menko Ekonomi saya akan keliling. Tidak ada hal yang tidak bisa (antara Menteri Perdagangan dengan Menteri Pertanian), karena kita mempunyai tujuan yang sama, pemikiran yang sama‎," kata dia.

Selain akan berkoordinasi dengan pihak internal pemerintah, Enggartiasto Lukita juga menyatakan akan menjalin komunikasi yang baik dengan para pelaku usaha. Meski penuh tantangan, namun dirinya yakin dengan berkomunikasi, maka semua masalah yang dihadapi sektor perdagangan akan bisa teratasi.

‎"Mema‎ng tidak mudah, kita akan bicara para pelaku untuk kita melihat tantangan bersama. Sebab pengusaha perlu jaminan usaha, tetapi juga kita ingin ajak jangan pernah berpikir waktu pendek. Sebagai pengusaha kita harus berpikir jangka panjang, atau jangan short term," ujar dia. (Dny/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya