JK: Ekonomi Syariah Bisa Jadi Alternatif Saat Krisis

Tak bisa dimungkiri ekonomi di berbagai negara di dunia tengah mengalami perlambatan.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 02 Agu 2016, 17:41 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2016, 17:41 WIB
20160510-JK
Wakil Presiden Jusuf Kalla. (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Jakarta - Tak bisa dimungkiri ekonomi di berbagai negara di dunia tengah mengalami perlambatan. Setiap negara juga sedang berpikir keras untuk memperbaiki dan mengantisipasi segala kemungkinan di tengah perlambatan ekonomi.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, ekonomi syariah bisa menjadi salah satu alternatif menggenjot kembali ekonomi. Sistem konvensional yang selama ini dilakukan terbukti sangat terpengaruh oleh situasi ekonomi global.

"Itu pilihan-pilihan sebenarnya, alternatif. Karena terbukti dengan sistem yang bersifat konvensional itu bisa menimbulkan banyak spekulasi, bisa menimbulkan krisis kemarin itu kan.
Jadi, harus ada alternatif yang lebih ada based-nya," ucap JK pada usai menghadiri World Islamic Economic Forum (WIEF) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (2/8/2016).

JK sadar Indonesia belum memberi fasilitas yang lengkap untuk ekonomi syariah. Paling tidak, hal ini menjadi evaluasi dan bisa diberikan insentif agar ekonomi syariah bisa berkembang lebih baik.

"Ya seperti itu, diberikan insentif," tutur JK.

Seperti diketahui, pemerintah baru saja meluncurkan masterplan arsitektur keuangan syariah. Masterplan atau peta jalan ini diluncurkan di rangkaian kegiatan World Islamic Economic Forum 2016.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya