Menko Darmin: Pertumbuhan Ekonomi RI 5,2-5,5 Persen pada 2017

Pemerintah akan membahas RAPBN 2017 dalam sidang kabinet paripurna.

oleh Septian Deny diperbarui 03 Agu 2016, 14:57 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2016, 14:57 WIB
20160426-Sensus-Penduduk-Jakarta-Jokowi-FF
Menko Perekonomian Darmin Nasution (kiri), berbincang dengan Presiden Joko Widodo dalam peresmian Pencanangan Sensus Ekonomi (SE) 2016 dan pembukaan rapat koordinasi teknis SE 2016 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (26/4). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus menggodok Rancangan Anggaran dan Pendapatan Negara (RAPBN) 2017. Rencananya pemerintah menggelar sidang kabinet paripurna pada Rabu sore ini untuk membahas draft nota keuangan dan RAPBN 2017 di Kantor Presiden.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan, RAPBN 2017 ini masih terus dibahas di internal kabinet. Asumsi-asumsi yang masuk ke dalam draft tersebut masih harus dikaji bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan para menterinya.

"Ya kita membicarakan APBN 2017, ya kita sedang mereview, membahasnya bersama-sama. Nanti sore akan sidang kabinet membicarakan itu,"‎ ujar dia di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (3/8/2016).

Darmin mengungkapkan, untuk asumsi pertumbuhan ekonomi, dirinya yakin ekonomi Indonesia ‎masih akan tumbuh pada kisaran 5,2 persen-5,5 persen. "5,2 persen-5,5 persen. Ya kira-kira di tengah juga," tutur dia.

Sebelumnya asumsi makro ekonomi yang disepakati dalam APBN-P 2016 yakni pertumbuhan ekonomi 5,2 persen, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sekitar 13.500, inflasi empat 4 persen, SPN tiga bulan 5,5 persen, harga minyak mentah Indonesia US$ 40 per barel, lifting minyak 820 ribu barel per gari, dan lifting 1.150 barel per hari setara minyak. (Dny/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya