3 Bank dan Lembaga Keuangan Guyur US$ 100 Juta ke Kilang Tangguh

Tiga bank nasional dan satu lembaga keuangan ikut berperan dalam pembiayaan proyek kilang gas alam cair (Liquid Natural Gas / LNG) Tangguh T

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 03 Agu 2016, 17:55 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2016, 17:55 WIB
20151007-Ilustrasi Tambang Minyak
Ilustrasi Tambang Minyak (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Tiga bank nasional dan satu lembaga keuangan ikut berperan dalam pembiayaan proyek kilang gas alam cair (Liquid Natural Gas / LNG) Tangguh Train 3. Dana sebesar US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,3 triliun dikucurkan untuk proyek itu.

Proyek kilang LNG Tangguh mendapat paket pinjaman senilai total US$ 3,745 miliar atau sekitar Rp 50,557 triliun. Sebesar US$ 100 juta didapatkan dari pinjaman , PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), PT Bank Mandiri, PT Bank Negara Indonesia (BNI) dan PT Indonesia Infrastruktur Indonesia Infrastructure Finance.‎

Sedangkan sisanya, paket pinjaman berasal dari lembaga-lembaga keuangan Tiongkok, Jepang, Jerman, Korea Selatan, Prancis, Singapura, dan lembaga multilateral lainnya.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi mengatakan, keikutsertaan pemberi pinjaman nasional dalam proyek hulu migas ini sejalan dengan inisiatif pemerintah dalam meningkatkan partisipasi lokal dalam proyek-proyek strategis, sekaligus memperluas pengalaman lembaga keuangan nasional dalam pembiayaan proyek berskala internasional.

"Untuk pertama kalinya pembiayaan proyek LNG melibatkan institusi-institusi keuangan domestik di Indonesia,” kata Amien, saat menghadiri penandatanganan FID di Kantor SKK Migas, Jakarta, Rabu (3/8/2016)‎.

‎Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengungkapkan, dalam membiayai proyek tersebut masing-masing bank dan lembaga keuangan nasional mengeluarkan US$ 25 juta dengan waktu pinjaman 13 tahun.

"Kita dari empat, 3 bank pemerintah lalu satu bank pembiayaan totalnya US$ 100 juta Jadi masing-masing US$ 25 juta," terang Achmad.

Menurut Achmad, peran BNI dalam proyek migas bukan pertama kalinya,‎ sebelumnya BNI juga telah memberikan pinjaman ke kontraktor dan penyedia jasa migas. Sektor migas menjadi sasaran BNI untuk menyalurkan pinjaman.

‎"Dasarnya begini ya, kan sebenarnya bukan hanya ini, kita melirik proyek-proyek migas bukan hanya Tangguh saja. Yang lain juga," tuturnya.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, peran Mandiri dalam proyek hulu migas tersebut untuk ikut berperan dalam meningkatkan ketahanan energi nasional.

Dia melanjutkan, keterlibatan perbankan nasional dalam mendanai proyek Kilang LNG Tangguh Train 3 membuktikan, bank nasional mampu berperan dalam proyek hulu migas.

"Ini membuktikan bahwa bank-bank Indonesia bisa berpartisipasi dalam proyek besar berskala nasional di sisi upstream," tutup Kartika.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya