Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution melaporkan perkembangan harga bahan pokok. Beberapa harga bahan pokok memang sudah turun, tapi itu rupanya tak cukup membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) puas.
"Beras harganya stabil, bahkan sedikit turun dibanding Januari turunnya 1,1 persen kira-kira. Tapi Presiden mengatakan belum puas masih ingin ada penurunan," kata Darmin di Istana Kepresidenan, Jakarta, seperti ditulis Kamis (11/8/2016).
Saat ini produksi pangan Indonesia mengalami tren positif. Hujan di musim kemarau membuat petani bisa memproduksi lebih banyak dari biasanya. Meski begitu, hal ini tetap harus dipantau karena masa penting pada Agustus dan September belum selesai.
"Kita harus tahu di lapangan apa betul penanamannya cukup atau tidak. Secara umum beras oke walaupun tetap waspada melihat situasinya satu dua bulan ini," ujar Darmin.
Baca Juga
Sementara itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, momentum La Nina memberikan kesempatan untuk terus menanam. Secara otomatis produktivitas juga akan bertambah.
"Saya beri contoh Juli tahun lalu, kita tanam 600 ribu hektar, Juli ini baru selesai itu 900 ribu hektar. Berarti ada kenaikan 300 ribu hektar. Itu baru satu bulan," kata Amran.
Selama ini mulai Juli hingga September masa tanam sangat minim karena musim kering. Akibatnya produktivitas pada Desember hingga Februari memasuki masa paceklik. Dengan adanya perubahan iklim, masa kering tetap bisa ditanami.
"Tapi alhamdulillah Juli kemarin kita tanam 900 ribu hektar tambah tanamnya 300 ribu. Kemudian Agustus kita target 1 juta, September 1 juta. Ada berkah tahun 2016 ini. La Nina, musim hujan ini datang di saat musim kering. Jadi kering-basah, ini yang menguntungkan kita sehingga kami secara masif seluruh Indonesia percepat tanaman," ujar Amran. (Ahmad R/Ahm)
Advertisement