Menko Luhut: Batam Bisa Jadi Lokomotif Perekonomian Nasional

Salah satunya faktornya, lokasi Batam yang strategis dan berdekatan dengan Singapura.

oleh Septian Deny diperbarui 12 Agu 2016, 15:55 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2016, 15:55 WIB
IHK
Batam

Liputan6.com, Batam - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan Batam bisa menjadi lokomotif untuk mendorong pertumbuhan perekonomian nasional. Salah satunya faktornya, lokasi Batam yang strategis dan berdekatan dengan Singapura.

Luhut mengungkapkan, potensi Batam untuk menjadi salah satu pendorong perekonomian nasional sebenarnya sudah dia lihat ‎sejak masih menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan pada era Presiden Abdurrahman Wahid.

"Sekarang kita lihat Batam. Kalau kita lihat Batam, hasil studi kami sebenarnya punya potensi yang besar. Saya waktu menjabat di tahun 2000-2001, saya mengatakan bahwa Batam ini harus menjadi lokomotif perekonomian nasional," ujar dia di Batam, Kepulauan Riau, Jumat (12/8/2016).

Dia mengatakan, agar bisa menjadi lokomotif perekonomian nasional, maka Batam harus menjadi sebuah kota pelabuhan yang maju dan modern seperti Hong Kong. ‎Di kota tersebut, semua proses perizinan telah terintegrasi dengan baik sehingga investor tidak segan untuk menanamkan modalnya.

"Menjadi lokomotif ekonomi itu tidak bisa hanya slogan saja. Waktu kami sampai ke kota pelabuhan di Hong Kong untuk melihat bagaimana pengembangan dan penataan ke pelabuhan. Memang ini harus terintegrasi. Karena kalau kita tidak terintegrasi masalah izin, masalah tanah, masalah apa saja, nanti yang rugi adalah kita sendiri. Orang jadi tidak mau datang, atau yang datang maunya keluar," jelas dia.

‎Untuk itu, Luhut mengajak para pejabat terkait di Batam dan Kepulauan Riau untuk bersama-sama mengembangkan wilayahnya. Para pejabat harus menghilangkan ego sektoral demi kemajuan Batam.

‎"Tidak bisa lagi ada arogansi sektoral. Nah saat ini saya mengajak kita untuk mengubah Batam ini. Saya mau ajak Pak Gubernur, Kepala Otorita dan lainnya semua duduk. Jangan lagi ada ego sektoral, supaya bisa menemukan solusi bersama apa yang terbaik. Karena kalau kita sendiri sendiri terus pengembangan ini akan lama," tandas dia.(Dny/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya