PLN Buka Tender Pembangkit Listrik untuk Sumatera dan Kalimantan

Pembukaan tender empat proyek pembangunan pembangkit untuk perkuat kelistrikan di Sumatera dan Kalimantan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 12 Agu 2016, 17:45 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2016, 17:45 WIB
20151217-Sistem-Kelistrikan-Jakarta-AY
Pekerja memantau Gardu induk PLN Balaraja, Banten, Kamis (16/12). Pemasangan terafo tersebut diperuntukan untum perkuatan sistem kelistrikan Jakarta-Banten. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) membuka tender empat proyek pembangunan pembangkit untuk pengembang listrik swasta Independent Power Producer (IPP) yang termasuk proyek listrik 35 ribu MW. Hal ini guna memperkuat kelistrikan di Sumatera dan Kalimantan.

Manager Senior Public Relations PLN Agung Murdifi mengatakan, keempat proyek tersebut adalah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Bangka-1 berkapasitas 2 x 100 MW, PLTU Kalselteng-3 berkapasitas 2 x 100 MW,  PLTU Kaltim-3 berkapasitas 1 x 200 MW, dan PLTU Kaltim-6 berkapasitas 1 x 200 MW.

"Keempat proyek masuk dalam program 35.000 MW. Melalui proses tender ini, PLN dapat melakukan seleksi yang lebih kompetitif," kata Agung, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Jumat (12/8/2016).

Agung mengungkapkan, tahap Pra-Kualifikasi Dokumen dibuka mulai 11 hingga 25 Agustus 2016 bagi para pihak yang sebelumnya telah memiliki pengalaman dalam membangun pembangkit.

Para peserta tender akan melewati proses seleksi yang kompetitif. Kriteria kualifikasi sendiri didasari pada kategori tertentu yang akan merepresentasikan kemampuan peserta tender dalam mengembangkan proyek IPP, pengalaman membangun pembangkit dan kekuatan finansialnya.

"Dengan begitu, kami bisa mendapatkan pemenang tender yang benar-benar berkualitas untuk mendukung program percepatan ini," ujar Agung.

Peserta tender terpilih pada setiap lokasi proyek akan mengembangkan, mendanai, membangun, dan mengoperasikan proyek PLTU dengan skema Build-Own-Operate-Transfer (BOOT) selama jangka waktu 25 tahun dalam kontrak PPA.

Selain itu juga membangun jalur transmisi beserta fasilitasnya yang akan dialihkan kepada PLN sebagai fasilitas khusus. Untuk Proyek PLTU Kaltim-3, pemenang tender akan bekerjasama dengan Anak Perusahaan PLN sebagai Sponsor Proyek untuk membangun SPC dan melaksanakan PPA (Power Project Agreement).

Untuk mendorong Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), pemenang tender terpilih akan menggunakan produk boiler, Balance of Plant, Transformer, kabel, kubikel dan baja yang disusun, diproduksi, dan dirakit oleh produsen berpengalaman di Indonesia.

Khusus untuk Balance of Plant (BOP), beberapa peralatan harus diproduksi dan dirakit oleh BUMN strategis seperti PT PAL Indonesia (Persero), PT Bosma Bisma Indra (Persero), PT Barata Indonesia (Persero), PT Pindad (Persero).

Target TKDN dalam program 35 ribu MW ini sendiri mencapai 40 persen dari total investasi. Penggunaan peralatan yang dibuat di indonesia akan lebih kompetitif bila didukung penyelarasan kewajiban pajak khususnya PPN.

Rencana pembangunan keempat proyek PLTU ini tercantum dalam dokumen Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2015 – 2024. Pembangkit-pembangkit ini ditargetkan dapat beroperasi secara komersial (COD/Comercial Operation Date) pada 2019. Dengan tambahan pembangkit-pembangkit ini, maka rasio elektrifikasi di Sumatera dan Kalimantan akan bertambah. (Pew/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya