Menperin dan Kadin Sepakat Dongkrak Kerja Sama Sektor Industri

Sektor industri juga hadapi tantangan ke depan seperti kebutuhan tenaga kerja yang terampil.

oleh Septian Deny diperbarui 18 Agu 2016, 14:32 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2016, 14:32 WIB
20160509- Industri Otomotif Nasional Siap Saingi Thailand-Jakarta-Angga Yuniar
Pekerja merakit komponen mobil di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Jakarta, Senin (9/5). Pemerintah menetapkan industri kendaraan bermotor (KBM) sebagai prioritas untuk membangkitkan industri otomotif Nasional (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengelar pertemuan dengan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani beserta jajaran Wakil Ketua Umum Kadin pada Kamis 18 pekan ini.

Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak sepakat meningkatkan kerja sama dalam rangka mengembangkan industri nasional.
Airlangga mengungkapkan, dalam pertemuan ini, pihaknya dan Kadin sepakat untuk mempererat kerja sama pada hal-hal yang dianggap prioritas dalam tiga tahun ke depan dalam sektor industri.

"Silaturahmi kita membahas mengenai prioritas industri dalam tiga tahun ke depan dan tantangan yang dihadapi," ujar dia di Kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta, Kamis (18/8/2016).

Dia menjelaskan, sejumlah tantangan yang dihadapi industri ke depannya yaitu soal kebutuhan tenaga kerja yang terampil. Hal ini membutuhkan dukungan pelatihan dan pendidikan dari pelaku usaha industri.

"Kita ada tantangan SDM industri, karena kompetensinya perlu ditingkatkan. Salah satu nanti kita bersama Kadin kita dorong vocational training untuk SMA atau SMK sampai D1-D2," kata dia.

Kemudian kedua, soal industri hilir yang belum berkembang dengan baik. Kedua pihak sepakat untuk terus memperdalam struktur industri mulai dari hulu hingga hilir.

"Kemudian kedua, pendalaman struktur industri dari hulu, tengah dan hilir. Kita mencoba cari balance untuk pasar domestik maupun pasar ekspor," lanjut dia.

Ketiga, soal pemerataan pembangunan industri di daerah. Hal ini dianggap penting untuk menumbuhkan pengusaha baru di daerah.

"Ketiga, pengembangan pemerataan pembangunan di daerah. Ini petanya bersama Kadin kami dorong untuk meningkatkan keseimbangan terutama mengenai jenis industri. Dan yang tidak kalah penting yaitu untuk mencetak wiraswasta lebih banyak," ujar dia. (Dny/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya